Permintaan Erick Thohir ke Ahok Soal Kritikan ke Pertamina

Menteri BUMN Erick Thohir telah bertemu langsung dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Kamis (17/9/2020).

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2020, 13:32 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 13:14 WIB
Ahok
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama akhirnya melakukan pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Instagram @basukibtp

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meminta Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk membangun tim yang kuat agar Pertamina bisa melakukan tranformasi sesuai arahan kementerian.

"Jadi, tugas Pak Ahok memang salah satunya melakukan transformasi di Pertamina dengan juga melibatkan tim yang ada di dalam untuk semakin kuat, jadi kerja sama tim diperkuat dimintakan Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) kepada Pak Ahok," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menceritakan pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Ahok seperti dilansir dari Antara, di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Arya Sinulingga mengungkapkan Erick Thohir telah bertemu langsung dengan Ahok, pada Kamis, 17 September, setelah video berisi kritik terhadap Pertamina dan Kementerian BUMN beredar di media sosial beberapa hari lalu.

"Jadi pada pertemuan ini, Pak Ahok menyampaikan apa yang dia lihat di Pertamina, apa saja kelemahan-kelemahannya yang ada dan memberitahu semua ke Pak Menteri. Masukan itu sangat bagus diterima Pak Menteri juga," ucap Arya Sinulingga.

Arya menambahkan, dalam pertemuan itu, Menteri Erick Thohir juga berbagi informasi mengenai Pertamina.

"Pak Menteri juga sharing apa saja yang dilihat beliau dari informasi-informasi yang ada, dari sini bisa disatukan dan memang sebagai Komut Pak Ahok ditugaskan Kementerian BUMN untuk melakukan pengawasan terhadap Pertamina, itu bagian tugas dari Pak Ahok," kata Arya Sinulingga.

Sebelumnya dalam video yang beredar di media sosial Ahok berpendapat Kementerian BUMN semestinya dibubarkan dan diganti dengan super holding seperti sistem Temasek Singapura, dengan nama Indonesia Incorporation.

Selain itu, Ahok juga menyampaikan kritik kepada Perum Peruri yang meminta dana sebesar Rp500 miliar untuk proyek paperless di Pertamina.

Dalam video itu Ahok juga menilai internal korporasi Pertamina perlu melakukan efisiensi terkait gaji pegawai hingga level direksi.

Ia mengkritisi Pertamina sebagai korporasi yang belum mampu menyeimbangkan keuangan perusahaan, hingga kritik kepada Kementerian BUMN dalam melakukan pergantian direksi.

Saksikan video di bawah ini:

Ahok Bertemu Erick Thohir Usai Kritiknya soal Pertamina Viral

Erick Thohir
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir pastikan 1,5 juta tenaga kesehatan disuntik vaksin COVID-19 awal 2021 saat bertemu IDI di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/9/2020). (Dok Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya melakukan pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Hal itu diketahui dari unggahan pria yang akrab disapa Ahok melalui akun Instagramnya @basukibtp, Kamis (17/9/2020).

Dalam pertemuan, Ahok mengaku telah menyampaikan sejumlah masukan dan kritikan perihal kinerja perusahaan BUMN.

Erick pun dikatakan menyambut baik apa yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Tadi, barusan ketemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick Thohir," kata Ahok dalam unggahannya, dikutip Liputan6.com, Kamis (17/9/2020).

Erick juga menyampaikan kepada Ahok untuk terus menjaga solidaritas teamwork dan terus melakukan transformasi di BUMN.

"Saya juga menjaga pesan yang disampaikan oleh Pak Erick untuk menjaga solidaritas teamwork dan terus melakukan transformasi BUMN," ujar Ahok.

Sebelumnya, Ahok sempat melayangkan kritik tajam soal perusahaan yang dia awasi, Pertamina, ke hadapan publik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan, Pertamina memiliki kebijakan yang sangat tidak efisien dan kebiasaan janggal yang membuat manajemen perseroan semakin buruk mulai dari direksi yang hobi lobi menteri, manipulasi gaji hingga utang yang semakin menumpuk.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya