Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan Ketua Hoa Phat Corporation, pembuat baja terbesar di Vietnam, Tran Dinh Long kembali menyandang miliarder. Usai mampu melipatgandakan keuntungan saham perusahaannya.
Ia kembali mendapat predikat miliarder setelah jeda selama dua tahun terakhir. Tran bersama istri dan anaknya memiliki 34 persen dari Hoa Phat yang saat ini bernilai sekitar USD 1,4 miliar.
Baca Juga
Lonjakan saham perusahaan Hoa Phat disebabkan kinerja perseroan yang meningkat sepanjang tahun ini.
Advertisement
Hoa Phat melaporkan kenaikan pendapatannya sekitar 40 persen menjadi USD 2,8 miliar dan laba bersih meningkat 65 persen menjadi USD 385 juta pada September lalu.
Melansir dari Forbes.com, Sabtu (31/10/2020), analis memperkirakan bahwa pernah ada kompleks baja baru di provinsi Dung Quat senilai USD 2,6 miliar. Quang Ngai beroperasi penuh pada awal 2021 nanti dan pangsa baja konstruksi Hoa Phat akan meningkat menjadi 35 persen dari 30 persen.
Tran yang lahir dan besar di Hanoi, mulai menjadi distributor peralatan dan suku cadang di Hoa Phat sejak tahun 1992.
Ia mengembangkan menjadi pembuat peralatan kantor, pipa baja dan baja konstruksi, dan mendaftarkan perusahaan pada tahun 2007.
Tahun 2015, perusahaan melakukan diversifikasi ke dalam pertanian. Saat ini tercatat telah menyumbang 12 persen untuk pendapatan dan 15 persen untuk laba bersih. Ekspansi Hoa Phat terjadi pada 2017 dengan proyek Dung Quat 4 juta ton.
Terlepas dari pandemi, industri baja Vietnam siap untuk tumbuh dengan peningkatan investasi di infrastruktur ditambah dengan kebangkitan ekonomi, yang diharapkan dapat menarik investasi asing langsung.
Hoa Phat adalah di antara beberapa perusahaan besar Vietnam yang mendapat manfaat dari upaya sukses pemerintah untuk mengendalikan wabah virus corona.
Vietnam sejauh ini melaporkan 1.140 kasus Covid-19, dengan rasio kematian 0,4 per juta orang, termasuk yang terendah di dunia. Tidak ada kasus baru yang dilaporkan selama 50 hari berturut-turut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Miliarder Jack Ma: IPO Ant Group Jadi yang Terbesar di Dunia
Perusahaan Financial technology (fintech) asal China yaitu Ant group akan melantai perdana di bursa China dan Hong Kong. Initial Public Offering (IPO) ini akan menjadi yang terbesar di dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh milirder pendiri Alibaba, Jack Ma. Untuk diketahui, Ant Group masih berafiliasi dengan Alibaba.
"Jadi ini untuk pertamakalinya sebuah IPO dengan nilai terbesar dalam sejarah manusia dilakukan di luar kota Newa York," jelas Jack Ma, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (24/10/2020).
"Kami tidak memikirkan ini lima tahun lalu bahkan tiga tahun lalu. Tetapi keajaiban baru saja terjadi," tambah dia.
Jack Ma menjelaskan, rincian harga saham IPO Ant Group akan resmi diumumkan pada pekan depan.
Ant berencana untuk melakukan IPO secara bersamaan di Hong Kong dan di Shanghai dalam beberapa minggu mendatang.
Sebuah sumber CNBC mengatakan bahwa dalam IPO tersebut, Ant Group mengincar dana segar USD 35 miliar atau sekitar Rp 512 triliun (estimasi kurs 14.653 per dolar AS).
Angka ini sangat tinggi bahkan melampaui rekor yang dibukukan oleh Saudi Aramco yang melakukan IPO pada Desember lalu. Saat itu, dana segar yang diraih mencapai USD 29,4 miliar.
Jack Ma mengatakan, sistem keuangan mengalami inovasi yang luar biasa di China dan bahkan di dunia. Tentu saja hal ini menjadi sebuah kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan diri.
untuk diketahui, Ant Group didirikan pada 2014 untuk menjalankan bisnis Alipay, layanan pembayaran digital yang digunakan oleh hampir 1 miliar orang di China. dan mendapatkan sebagian besar pendapatan dari pinjaman cepat konsumen.
Advertisement
Harta Miliarder China Melesat Naik USD 1,5 Triliun, Jack Ma Nomor Wahid
Sebelumnya, Serentetan IPO dan pertumbuhan teknologi yang pesat membantu miliarder China menambah USD 1,5 triliun kekayaan mereka. Hal itu menjadikan total kekayaan mereka menjadi USD 4 triliun, sampai disebut sebagai pertumbuhan tercepat di negara China.
China mencetak 257 miliarder selama satu tahun terakhir dan rata-rata lima miliarder baru muncul setiap minggunya.
Hurun Rich List 2020 mencatat bahwa sampai saat ini terdapat 878 miliarder di China. Jumlah itu melebihi 788 miliarder AS yang diukur oleh Wealth-X.
Rupert Hoogwerf, Ketua dan Kepala Peneliti Laporan Hurun menyampaikan respon positifnya.
"Dunia belum pernah melihat kekayaan sebanyak ini yang hanya tercipta dalam satu tahun. Pengusaha China telah melakukan jauh lebih baik dari yang dihrapkan. Meskipun Covid-19 melanda, mereka telah meningkatkan ke level rekor," ujar Rupert Hoogwerf, Ketua dan Kepala Peneliti Laporan Hurun, melansir laman CNBC, Rabu (21/10/2020).
Pasar saham China melonjak dan pertumbuhan di sektor teknologi membantu memicu ledakan kekayaan terbaru di negara itu.
Jack Ma, salah satu pendiri dan mantan ketua eksekutif Alibaba, menduduki peringkat teratas miliarder China tiga tahun berturut-turut dengan kekayaannya USD 59 miliar. Kekayaannya meningkat 45 persen karena IPO yang akan datang dari fintech Ant Group.
"The Hurun China Rich List mencatat lebih banyak kekayaan yang diciptakan tahun ini daripada gabungan lima tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa ekonomi berkembang, menjauh dari sektor tradisional seperti manufaktur dan real estate, serta menuju ekonomi baru," ujar Hoogewerf.