Kunjungan PM Yoshihide Suga Diharapkan Bisa Dongkrak Investasi Jepang ke Indonesia

Nilai investasi Jepang baru mencapai USD 0,9 miliar jauh di bawah Singapura dan China.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2020, 16:28 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 16:27 WIB
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan PM Jepang
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) bersama PM Jepang Yoshihide Suga (kedua kiri) bersama Madam Suga Mariko (kiri) melambaikan tangan saat menerima kunjungan di Istana Bogor, Selasa (20/10/2020). (Laily Rachev/Indonesian Presidential Palace via AP)

Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga diharapkan bisa kembali menggairahkan investasi di Indonesia. Itu mengingat rendahnya realisasi investasi Jepang pada kuartal III tahun ini.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, nilai investasi Jepang baru mencapai USD 0,9 miliar jauh di bawah Singapura dan China.

"Jepang ini mudah-mudahan dengan kehadiran Perdana Menteri (Yoshihide Suga) kemarin lebih memacu lagi investasinya," ujar dia dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Triwulan III 2020, Jumat (23/10).

Bahlil berharap kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19 akan membawa angin segar, yakni berupa adanya proyek investasi baru di dalam negeri.

Apalagi, ujar Bahlil, Indonesia mempunyai hubungan spesial dengan negeri sakura itu. Pun, hubungan bilateral antar kedua negara telah terjalin begitu lama.

"Dengan kehadiran perdana menteri kemarin, diharapkan lebih memacu lagi investasinya. Karena bagaimana pun, Jepang ini mitra yang lama dengan pemerintah. Juga punya hubungan historia sebelum Indonesia merdeka," tutupnya

 

Saksikan video di bawah ini:

Realisasi Investasi

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan PM Jepang
Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri), sama-sama mengenakan masker sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, mendengarkan lagu kebangsaan saat upacara penyambutan di Istana Bogor, 20 Oktober 2020. (Laily Rachev/Indonesian Presidential Palace via AP)

Untuk diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa realisasi investasi sepanjang kuartal III-2020 mencapai Rp209 triliun, atau naik sebanyak 8,9 persen secara Quarter over Quarter (QoQ). Sementara, jika dibandingkan secara Year on Year (yoy) investasi kuartal III naik sebanyak 1,6 persen.

Bos BKPM merinci, kenaikan itu ditopang oleh realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) kuartal III 2020 sebanyak Rp102,9 triliun, atau naik 2,1 persen secara yoy. Serupa, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) juga mengalami kenaikan menjadi Rp106,1 triliun atau naik 1,1 persen secara yoy.

Adapun berdasarkan sebarannya, realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat sebesar Rp28,4 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp22,3 triliun, Banten sebesar Rp21,5 triliun, Jawa Timur sebesar Rp15,5 triliun dan Riau sebesar Rp13,0 triliun.

Sementara lima negara asal investor utama sepanjang triwulan III yakni Singapura mencapai USD 2,5 miliar, China mencapai USD 1,1 miliar, Jepang mencapai USD 0,9 miliar, Hong Kong USD 0,7 miliar dan Belanda USD 0,5 miliar.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya