Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal ini didorong optimisme pelaku pasar terhadap potensi stimulus fiskal di Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, Rabu (2/12/2020), rupiah dibuka di angka 14.120 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.130 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14.130 per dolar AS.
Baca Juga
Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.120 per dolar AS hingga 14.130 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,83 persen.
Advertisement
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.164 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.178 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah masih berpeluang terus menguat karena didorong optimisme pelaku pasar terhadap potensi stimulus fiskal di Amerika Serikat.
"Dua sentimen positif yaitu potensi stimulus fiskal AS dan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang masih ingin mempertahankan pelonggaran moneter untuk membantu pemulihan ekonomi AS, membantu melemahkan nilai tukar dolar terhadap nilai tukar lainnya," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Rabu (2/12/2020).
Presiden AS terpilih Joe Biden mendesak kongres untuk mengeluarkan paket tambahan stimulus yang berhasil membuat investor optimis.
Terlepas dari optimisme tersebut, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan anggota parlemen bahwa ekonomi AS tetap dalam keadaan krisis yang tidak pasti pada kesaksian sidang di depan Komite Perbankan Senat semalam.
Ariston menuturkan indeks dolar AS juga terus menciptakan level terendah baru di 2020 yaitu di posisi 91,19.
Menurut Ariston, sentimen tersebut mungkin mampu mendorong penguatan nilai tukar rupiah yang kembali melemah pada Selasa (1/12) kemarin.
"Di sisi lain kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia bisa menekan nilai tukar rupiah," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BI Prediksi Rupiah Bakal Terus Menguat
Bank Indonesia (BI) mencermati nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat. Hal ini didukung oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar rupiah pada 18 November 2020 menguat sebesar 3,94 persen point to point dibandingkan dengan level akhir Oktober 2020.
"Perkembangan ini melanjutkan penguatan pada bulan sebelumnya sebesar 1,74 persen point to point atau 0,67 persen secara rata-rata dibandingkan dengan tingkat September 2020," jelasnya dalam sesi teleconference, Kamis (19/11/2020).
Menurut dia, selain karena peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik, penguatan rupiah juga terjadi seiring dengan turunnya ketidakpastian pasar keuangan global, seeta persepsi positif terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.
Dengan perkembangan ini, Perry mencatat, rupiah sampai dengan 18 November 2020 terdepresiasi sekitar 1,33 persen secara year to date jika dibandingkan akhir 2019 lalu.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang bahwa penguatan nilai tukar rupiah berpotensi berlanjut seiring dengan levelnya yang secara fundamental masih undervalued," ujar Perry
"Hal ini didukung oleh defisit transaksi berjalan yang rendah, inflasi yang rendah dan terkendali, daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi, dan premi risiko di Indonesia yang menurun, dan likuiditas global yang besar," tandasnya.Â
Advertisement