Liputan6.com, Jakarta PT PLN memulihkan pasokan listrik kepada 690 pelanggan yang terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar yang terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021. Listrik di Kecamatan Aranio kembali menyala, sejak kemarin.
“Berkat kerja keras petugas di lokasi, semalam kami selesaikan sekitar pukul 22.00 WITA dan sekitar 690 pelanggan kembali bisa menikmati aliran listrik,” kata Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Suhadi, Minggu (17/1/2021).
Baca Juga
Suhadi bercerita, hujan deras yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan beberapa hari terakhir tidak hanya menyebabkan bencana banjir, tetapi juga mengakibatkan longsor terjadi di 10 titik tanah di Kecamatan Aranio.
Advertisement
“Bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan sebanyak empat tiang listrik roboh dan jaringan listrik sepanjang 200 meter terputus,” jelas dia.
Meskipun dampak dari tanah longsor ini tidak mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur kelistrikan PLN, namun akses jalan yang terputus karena lumpur dan pohon tumbang membuat proses perbaikan membutuhkan waktu.
“Setelah mendapat informasi, kami langsung melakukan inspeksi ke lokasi kejadian untuk mengukur langkah penanganan yang harus dilakukan. Petugas kami kerahkan untuk melakukan perbaikan. Yang sempat sulit memang akses menuju lokasi. Tapi kami bersyukur bisa menyalakan kembali,” pungkas Suhadi.
Saksikan Video Ini
Bantu Pencarian Korban Banjir Kalsel, Basarnas Kirim Helikopter
Badan SAR Nasional (Basarnas) menerbangkan sebuah helikopter ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (17/1/2021) pagi. Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji menyebutkan, helikopter tersebut bakal diperuntukkan mencari korban banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kalsel.
"Tadi pagi kami memberangkatkan heli untuk melaksanakan searching di wilayah terdampak di Banjarmasin. Tadi jam 10.29 WIB sudah mendarat di Banjarmasin, akan digunakan untuk melaksanakan searching dan pemantauan dari udara daerah mana saja yang terdampak," kata Suryo di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).
Menurut Suryo, timnya di lokasi masih fokus melakukan evakuasi para korban banjir. Pasalnya, intensitas hujan di sana masih tergolong tinggi. Dikhawatirkan ketinggian muka air di sana bakal kembali tinggi.
"Sampai saat ini belum ada. Sifatnya yang di banjir Kalsel itu evakuasi korban dan dilaksanakan pengungsian. Saya berpendapat mungkin perlu dievakuasi dulu karena curah hujan masih tinggi. Khawatirnya surut, hujan datang lagi dengan intensitas yang tinggi, air akan naik lagi," katanya.
Seperti diketahui, banjir cukup besar melanda sejumlah daerah di Kalimantan Selatan. Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Herliansyah mengatakan bahwa banjir kali ini disebabkan intensitas hujan yang tak kunjung reda ditambah air laut pasang.
Advertisement