Rupiah Anjlok ke 14.307 per Dolar AS Seiring Pelemahan Saham di Asia

Rupiah dibuka di angka 14.295 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Mei 2021, 10:26 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 10:25 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Kurs rupiah kembali melemah seiring aksi pelaku pasar yang menghindari aset berisiko.

Mengutip Bloomberg, Rabu (19/5/2021), rupiah dibuka di angka 14.295 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.272 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah masih melemah ke 14.307 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.287 per dolar AS hingga 14.315 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,83 persen.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah pada Selasa (18/5) tidak terlalu meyakinkan dan hanya menguat tipis. Hal itu bisa memberikan indikasi peluang pelemahan rupiah juga masih terbuka.

"Pagi ini terlihat pelaku pasar menghindari aset berisiko dengan pelemahan indeks saham Asia, yang mengekor pelemahan indeks saham AS kemarin. Hal ini mungkin bisa menekan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini. Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi di AS mungkin menjadi pemicu aksi hindar risiko," ujar Ariston dikutip dari Antara, Rabu (19/5/2021).

Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, indeks dolar AS masih terlihat lemah. Pasar masih menganggap bank sentral AS The Fed tidak akan mengubah kebijakan pelonggaran moneternya dalam waktu dekat karena data tenaga kerja AS yang belum menunjukkan pemulihan seperti sebelum pandemi.

"Hal ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah tidak dalam," kata Ariston.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Rupiah

3 Alasan Kenapa Rabu Kemarin Rupiah Menguat
Ilustrasi dana BLT

Pelaku pasar juga menantikan notulen rapat kebijakan moneter AS yang akan dirilis dini hari nanti. Pasar masih ingin mengonfirmasi sikap bank sentral terhadap kenaikan laju inflasi di AS saat ini, apakah ada sinyal pengetatan moneter atau tidak.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.330 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.270 per dolar AS.

Pada Selasa (18/5) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.273 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.283 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya