Pendorong Utama Indonesia Keluar Jurang Resesi, Konsumsi dan Ekspor

Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 adalah sektor konsumsi yang meningkat tajam.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2021, 15:50 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 15:50 WIB
Ekonom Chatib Basri
Ekonom Chatib Basri

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior Chatib Basri melihat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07 persen di kuartal II 2021 menjadi gambaran bahwa telah terjadi perbaikan dan pemulihan ekonomi domestik. Dengan realisasi ini maka Indonesia resmi keluar dari jurang resesi. 

"Kinerja di triwulan kedua ini mencapai 7,07 persen, kalau dibulatkan 7,1 persen. Itu menunjukkan bahwa perbaikan ekonomi terjadi dan ini konsisten dengan berbagai liding indikator," kata dia dalam Dialog Ekonomi tentang Kinerja Ekonomi Kuartal II-2021, Kamis (5/8/2021).

Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sektor konsumsi yang meningkat tajam. Hal ini tercermin dari pertumbuhan penjualan sepeda motor dan mobil. melonjaknya penjualan otomotif ini tidak terlepas dari kebijakan pembebasan biaya pajak.

"Angka penjualan mobil itu mengalami peningkatan terima kasih kepada kebijakan untuk ke penurunan PPnBM pada waktu itu yang juga mendorong konsumsi untuk ke otomotif," jelas dia.

BPS sendiri mencatat penjualan sepeda motor secara volume selama kuartal II 2021 mengalami peningkatan mencapai 1,15 juta unit. Angka ini meningkat sebanyak 268,64 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai 313,6 ribu unit.

Sementara volume penjualan mobil pada kuartal II-2021 juga mengalami peningkatan signifikan. Di mana pada periode April-Juni mencapai penjualan sebanyak 206,4 ribu unit. Angka ini meningkat 758,68 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya hanya 24,0 ribu unit.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspor

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dia menambahkan, peran besar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode Arpil-Juni ini juga ditopang oleh besarnya kontribusi ekspor. Di mana ekspor Indonesia meningkat sebanyak 31 persen.

"Saya kira Pak Lutfi (Menteri Perdagangan) cukup hamble di sini beliau nggak mau klaim tetapi karena saya nggak punya kepentingan saya bisa menyampaikan ekspor kita itu naiknya 31 persen ya ini adalah kontribusi yang besar sekali," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya