Coba Dicermati! Tips dan Prinsip Investasi ala Miliarder Warren Buffett

Dari 10 miliarder teratas, Warren Buffett adalah satu-satunya yang memperoleh kenaikan kekayaan sepanjang tahun ini.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Jan 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 21:00 WIB
Kiat (3) Warren Buffett
Warren Buffett, CEO, Berkshire Hathaway. (Sumber zerohedge.com)

Liputan6.com, Jakarta - Situasi tak menentu di pasar saham mungkin membuat Anda stres tentang investasi Anda. Miliarder sekaligus CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett membeberkan tips yang membuat Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan pergerakan pasar harian.

"Anda harus siap ketika membeli saham, karena bisa turun 50 persen atau lebih dan menerimanya, selama Anda merasa nyaman dengan perusahaannya," kata Buffett, dikutip dari laman CNBC, Rabu (26/1/2022).

Menurut Forbes, kekayaan miliarder berusia 91 tahun itu sekarang bernilai USD 109,2 miliar. Ia juga disebut sebagai investor terbesar di dunia.

Faktanya, dari 10 miliarder teratas, Buffett adalah satu-satunya yang memperoleh kenaikan kekayaan sepanjang tahun ini, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Ketika Buffett melihat pasar saham, dia lebih melihat perusahaannya, dibanding nilai saham yang mereka pegang.

"Kami mengabaikan 99,9 persen dari (perusahaan) apa yang kami lihat, meskipun kami mengawasi mereka. Dan kemudian sesekali kami melihat sesuatu yang tampaknya menarik bagi kami sebagai bisnis," kata Buffett pada pertemuan Berkshire Hathaway pada tahun 2008 silam.

Berikut beberapa prinsip yang dapat Anda terapkan ke dalam praktik investasi Anda, menurut Warren Buffett : 

Pikirkan jangka panjang

Ketika Buffett membeli saham, dia melakukannya untuk jangka panjang.

"Jika ada satu kualitas yang Anda butuhkan untuk berinvestasi seperti Warren Buffett, itu adalah kesabaran," ungkap pemegang saham Berkshire Hathaway, Robert Johnson.

Buffett telah memegang filosofi ini selama bertahun-tahun.

Johnson juga merupakan seorang profesor ilmu keuangan di Heider College of Business di Creighton University di Omaha, Nebraska, yang merupakan kota kelahiran Buffett.

"Ketika kami membeli saham, kami akan senang dengan saham itu jika mereka memberi tahu kami bahwa pasar akan tutup selama beberapa tahun. Kami lebih melihat bisnisnya," jelas Johnson.

"Anda tidak akan mendapatkan kenaikan harga setiap hari dan Anda tidak akan bertanya apakah hasilnya sedikit di atas ekspektasi tahun ini atau turun sedikit. Anda akan melihat apa yang akan dihasilkan, ibarat seperti pertanian, itu tumbuh dari waktu ke waktu," tambahnya.

Investasi dengan pemahaman 

Buffett kerap mengatakan bahwa baiknya "jangan pernah berinvestasi dalam bisnis yang tidak dapat Anda pahami."

"Anda harus belajar bagaimana menghargai bisnis dan mengetahui bisnis yang berada dalam lingkaran kompetensi Anda dan yang berada di luar sana," kata Buffett kepada Becky Quick dari CNBC, selama wawancara di segmen "Squawk Box" pada 2019.

Investor perlu memiliki "kemampuan untuk mengevaluasi bisnis yang dipilih dengan benar," tulisnya dalam surat pemegang saham tahunannya pada tahun 1996.

Fokus pada model bisnis perusahaan

Investasi dan menabung
Ilustrasi investasi (pexels.com/Pixabay)

Buffett dikenal suka berfokus pada perusahaan yang memiliki model bisnis yang bagus dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang, menurut Johnson.

"Jauh lebih baik untuk membeli saham suatu perusahaan dengan harga yang wajar daripada perusahaan yang adil dengan harga yang luar biasa," tulis Buffett dalam surat tahunannya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 1989.

Terus belajar 

Buffett adalah orang yang sangat percaya akan pentingnya belajar, bahkan untuk seumur hidup.

Saat dia berusia 10 tahun, Buffett mengungkap, dirinya sering membaca banyak buku tentang investasi di perpustakaan umum Omaha dan banyak di antaranya dia baca hingga dua kali.

Praktik membaca pun terus ia lakukan hingga saat ini.

"Saya berada di kantornya beberapa tahun lalu. Mejanya hanya dipenuhi dengan buku-buku dan itu adalah buku-buku tentang berbagai topik yang sangat beragam," kata Johnson.

Buffett pernah mengungkapkan, dirinya bahkan membaca sekitar 500 halaman dalam seminggu.

"Saya tetap teguh pada gagasan untuk membaca semua yang ada di depan mata," kata Buffett pada pertemuan Berkshire Hathaway tahun 2007 silam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya