Rupiah Masih Melemah, Konflik Rusia-Ukraina Tetap Jadi Pemberat

Rupiah awal pekan ini diperkirakan bergerak di kisaran 14.430 per dolar AS hingga 14.470 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2022, 10:19 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2022, 10:15 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan nilai tukar rupiah ini adalah dampak dari konflik Rusia dan Ukraina yang sejauh ini belum terlihat akan berakhir.

Pada Senin (7/3/2/2022), nilai tukar rupiah bergerak melemah 28 poin atau 0,2 persen ke posisi 14.415 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.387 per dolar AS.

"Pagi ini rupiah terlihat mengalami tekanan signifikan karena efek penguatan dolar AS. Efek penguatan dolar AS ini terdampak dari masalah geopolitik dari Ukraina dan Rusia," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas dikutip dari Antara. 

Dampak sentimen geopolitik ini tak hanya berpengaruh kepada rupiah saja. Hampir seluruh komoditas global mengalami kenaikan harga secara tajam pada awal sesi perdagangan pekan ini.

"Untuk sepekan ini, perlu perhatikan perkembangan geopolitik Ukraina-Rusia, ditambah dengan sejumlah data AS yang dapat menggerakkan nilai dolar AS dan berujung pada gerak rupiah," ujar Nikolas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gencatan Senjata

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pertempuran meningkat selama akhir pekan lalu dan upaya gencatan senjata untuk memungkinkan warga sipil mengungsi dari kota Mariupol yang terkepung tampaknya sejauh ini gagal.

Rusia menyebut operasi militer yang diluncurkan pada 24 Februari 2022 lalu sebagai "operasi militer khusus" dan mengatakan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.

Rupiah awal pekan ini diperkirakan bergerak di kisaran 14.430 per dolar AS hingga 14.470 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya