Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional Perkumpulan Pengusaha Kuliner Indonesia, APKULINDO, telah mengukuhkan Masbukhin Pradhana sebagai Ketua Umum periode 2022-2025, menggantikan Bedi Zubaedi.
Munas Apkulindo yang diikuti oleh 7 perwakilan pengurus wilayah yang sudah terbentuk, yaitu DKI Jakarta, Jabar, Banten, Kaltim, DIY dan Jawa Tengah serta pengurus pusat diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 27-28 Oktober 2022.
Baca Juga
Adapun kehadiran pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta.
Advertisement
Dalam sambutan secara tapping, Menteri Parekraf Sandiaga S Uno mendukung upaya Apkulindo mengembangkan pengusaha kuliner dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
Munas Apkulindo juga memberikan tugas kepada kepengurusan baru untuk melanjutkan pembentukan pengurus wilayah di seluruh provinsi di Indonesia serta memperkuat daya saing para pelaku usaha kuliner.Â
Hal itu didorong agar pengusaha kuliner siap menghadapi dampak krisis global melalui pelatihan-pelatihan.
Selain itu, Apkulindo juga mendukung upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi, terutama menjaga harga bahan-bahan pangan yang terkait dengan pasokan bahan di bisnis kuliner.
Apkulindo yakin, dampak resesi global di bisnis kuliner tidak separah masa-masa PSBB atau PPKM.
"Kita sudah melewati 2 tahun pandemi yang sangat parah dampaknya bagi restoran, kafe, dan rumah makan sampai yang terparah enggak boleh buka. Kalau ada kenaikan harga atau daya beli menurun, semoga masih bisa kita atasi," kata Masbukhin, pemilik rumah makan Bakso Sapi'i, dikutip dari keterangan tertulis pada Senin (31/10/2022).
Â
Tetap Optimis
Optimisme para pelaku usaha kuliner ini tersirat dalam banyaknya peserta Apkulindo Academy II yang diselenggarakan selama 3 hari setelah Munas berlangsung.
Ketua Panitia, Redia Frisna, mengungkapkan bahwa "Tadinya sempat deg-degan karena mengadakan Apkulindo Academy kedua dalam kondisi habis Pandemi dan berita akan ada resesi global yang bertubi-tubi namun ternyata yang ikut banyak, berjumlah 53 orang berasal dari 7 wilayah Apkulindo ditambah dari NTB dan Bengkulu".
Pemilik resto O'Chicken ini menambahkan bahwa wajah optimisme terlihat saat acara sharing sesion para peserta.
Advertisement
Hadapi Resesi, Sri Mulyani: Kemenkeu Cari Solusi, Jangan Jadi Sumber Masalah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta jajarannya untuk bersiap menghadapi berbagai tantangan yang sudah menanti di depan, salah satunya resesi global.
Sri Mulyani tak ingin insan Kementerian Keuangan justru menjadi sumber masalah ketika menghadapi berbagai tantangan yang tengah dihadapi bersama.
"Kementerian Keuangan harus menjadi instrumen yang mencari jawaban dari berbagai tantangan ke depan. Tidak boleh Kementerian Keuangan menjadi sumber masalah," kata Sri Mulyani dalam Upacara Peringatan Hari Oeang RI Ke-76 di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (31/10).
Sri Mulyani menuturkan komitmen untuk bekerja sama dan bekerja cerdas menjadi kunci Kementerian Keuangan dalam menghadapi berbagai tantangan. Sumber Daya Manusia (SDM) di Kementerian Keuangan harus ditingkatkan.
Mengingat di depan sudah ada beragam tantangan yang siap datang. Salah satunya, kondisi geopolitik dan resesi global yang tidak akan mudah diatasi.
"Kita pernah merasakan gejolak keuangan 97-98, gejolak naik turun harga komoditas, krisis 2008-2009 dan kita sekarang ada di kondisi geopolitik dan resesi global. Ini bukan sebuah tantangan yang mudah," ungkapnya.
Tak hanya resesi global di tahun depan, tantangan perubahan iklim juga sudah menanti. Apalagi perubahan iklim bisa juga mengganggu keuangan negara hingga kesejahteraan masyarakat.
Begitu juga dengan perkembangan teknologi digital yang berubah dengan cepat. Berbagai hal tersebut kata dia, harus bisa direspon dengan baik oleh Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara.
"Ini harus direspon sebagai pengelola keuangan negara," kata dia.
Maka, lanjut dia, insan Kementerian Keuangan harus bisa memperbaiki daya analitik, bekerja sama, sinergi kolaborasi dan pola pikir. Kementerian Keuangan harus bisa menjadi solusi dari berbagai tantangan yang akan dihadapi.
"Insan Kementerian Keuangan ini harus perbaiki analitik dan kerja sama, sinergi, kolaborasi dan maindset. (Karena) kita adalah bagian dari solusi," pungkasnya.