Liputan6.com, Jakarta Esta Corporations berkolaborasi dengan social enterprise Plastic Bank untuk mencegah polusi plastik di lautan sekaligus mengurangi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir pantai Indonesia.
Esta Corporations didirikan pada tahun 2009 dan merupakan sebuah grup perusahaan yang bergerak di bidang properti, perbankan, lembaga keuangan non-bank dan teknologi, yang bertujuan untuk menciptakan serta menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat Indonesia dan mengembangkan properti di seluruh Indonesia guna menunjang kebutuhan pariwisata serta bisnis di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Kerja sama antara Esta Corporations dan Plastic Bank yang diresmikan pada tanggal 20 Januari 2023 di Bogor ini ditargetkan akan mengumpulkan lebih dari 20.000 kilogram sampah plastik atau jumlah ini setara dengan 1 juta botol plastik ukuran 500ml agar tidak sampai mencemari lautan. Kerja sama ini menunjukan komitmen Esta Corporations untuk menciptakan dampak lingkungan dan sosial bagi masyarakat Indonesia.
Advertisement
“Menciptakan dampak lingkungan dan dampak sosial merupakan bagian dari misi Esta Corporations, yang ditunjukkan dengan pelaksanaan berbagai inisiatif CSR sejak berdirinya Esta Corporations," kata Shareholder Esta Corporations Melvin Wangkar, Selasa (24/1/2023).
"Kami bekerja sama dengan Plastic Bank karena kami menyadari bahwa polusi plastik merupakan salah satu isu lingkungan yang paling mendesak di Indonesia dan di dunia. Melalui kemitraan ini, kami berkontribusi untuk mencegah polusi plastik di laut dan mendukung komunitas masyarakat yang mengumpulkan sampah plastik setiap hari,” ungkapnya.
Plastic Bank mengidentifikasi wilayah pesisir pantai di Indonesia yang membutuhkan infrastruktur pengumpulan sampah plastik dan memberdayakan wirausaha lokal untuk mendirikan cabang pengumpulan sampah plastik.
Pemasukan Tambahan
Plastik yang dikumpulkan oleh anggota pengumpulnya dapat ditukarkan dengan pemasukan tambahan dan berbagai manfaat lainnya seperti asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, konektivitas digital dan layanan perbankan.
“Sebagai penghasil polusi plastik di laut terbesar kedua di dunia, Indonesia sangat membutuhkan perusahaan-perusahaan untuk mendukung upaya pengumpulan dan daur ulang plastik di negara ini," tutur Country Manager dari Plastic Bank Indonesia Frederick Saman.
"Kami sangat senang menyambut Esta Corporations untuk bergabung dalam misi kami yaitu menjadi Pahlawan Samudra atau Ocean Stewardship guna memberdayakan komunitas untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik. Kemitraan ini juga turut mengentaskan kemiskinan di kalangan komunitas pengumpul plastik yang berada di garda terdepan melawan polusi plastik setiap harinya,” lanjut dia.
Bersama 13.000 anggota pengumpul plastik, Plastic Bank Indonesia telah mencegah 38 juta kilogram sampah plastik dari pencemaran di pantai dan lautan Indonesia yang indah.
Advertisement
Sampah Plastik Dapat Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Tanah Karena Hal Ini
Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena merupakan limbah yang sulit terurai. Jutaan ton plastik mencemari lautan dan telah menarik banyak perhatian. Tidak hanya di lautan, nyatanya polusi plastik juga bisa menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi tumbuhan dan hewan yang berbasis di darat.
Dikenal sebagai salah satu penyebab pencemaran lingkungan, sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena material ini sulit diuraikan oleh mikroba tanah dan bisa bertahan hingga ratusan tahun. Membuatnya menjadi limbah yang harus diolah secara khusus dan tidak boleh dibuang sembarang.
Sangat sedikit plastik yang kita buang setiap hari, didaur ulang atau dibakar di fasilitas limbah menjadi energi. Sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah, yang membutuhkan waktu hingga 1.000 tahun untuk terurai, sampah plastik ini kemudian melarutkan zat yang beracun ke dalam tanah dan mencemarinya.
Lantas bagaimana proses sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah? Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang pencemaran tanah akibat sampah plastik dan dampaknya, Rabu (21/12/2022).
Hasil Studi
Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti di Jerman menemukan bahwa mikroplastik di tanah, sedimen dan air tawar dapat berdampak negatif jangka panjang pada ekosistem tersebut. Mereka mengatakan polusi mikroplastik terestrial jauh lebih tinggi daripada polusi mikroplastik laut, diperkirakan empat hingga 23 kali lebih tinggi, bergantung pada lingkungan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa, meskipun sedikit penelitian telah dilakukan di bidang ini, hasilnya hingga saat ini sangat memprihatinkan, di mana ditemukan bahwa pecahan plastik terdapat hampir di seluruh dunia dan dapat memicu berbagai macam efek samping, yang membahayakan makhluk hidup.
Studi tersebut memperkirakan bahwa sepertiga dari semua sampah plastik berakhir di tanah atau air tawar. Sebagian besar plastik ini hancur menjadi partikel yang lebih kecil dari lima milimeter, yang dikenal sebagai mikroplastik, dan ini terurai lebih lanjut menjadi partikel nano (berukuran kurang dari 0,1 mikrometer).
Advertisement