Harta Para Orang Terkaya Dunia Anjlok, Bos Barang Mewah Hingga Pendiri Vaksin Moderna

Karenanya, Forbes melacak perubahan kekayaan dari penutupan pasar pada Jumat, 17 Februari hingga penutupan pada Jumat, 24 Februari. Berikut ini deretan miliarder yang hartanya turun akibat saham perusahaan anjlok.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 27 Feb 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi Miliarder Dunia. Berikut Daftar Orang Terkaya Dunia Hartanya Anjlok. Unsplash/Hunter Race
Ilustrasi Miliarder Dunia. Berikut Daftar Orang Terkaya Dunia Hartanya Anjlok. Unsplash/Hunter Race

Liputan6.com, Jakarta Harta beberapa orang terkaya di dunia anjlok akibat pasar saham Amerika Serikat (AS) mengalami minggu terburuknya sepanjang tahun ini. Terjadi penurunan yang signifikan sebagai respons terhadap data inflasi dari Federal Reserve AS. Tiga indeks saham utama AS semuanya turun, dari S&P 500 jatuh 2,7 persen, Nasdaq Composite yang padat teknologi turun 3,4 persen dan Dow turun hampir 3 persen.

Lantas, siapa saja miliarder yang terimbas penurunan tersebut dan harus rela hartanya berkurang?

Melansir Forbes, Senin (27/2/2023), salah satunya dirasakan oleh raja barang mewah Prancis Bernard Arnault. Kekayaannya turun hingga USD 13,2 miliar pada minggu lalu. Hal itu karena saham LVMH anjlok di tengah penurunan keseluruhan indeks CAC 40 Prancis.

Namun, Arnault tetap menjadi miliarder dunia meskipun mengalami musibah itu, dengan keunggulan harta senilai USD 12 miliar di atas Elon Musk

Hal serupa dirasakan oleh miliarder baterai EV Cina Robin Zeng yang hartanya turun USD 3,4 miliar di tengah laporan bahwa perusahaan menurunkan harga untuk beberapa pelanggan, menekan saham perusahaan yang terdaftar di Shenzhen yang dia pimpin.

Ada pula tiga miliarder lain yang kekayaannya terkait dengan pembuat vaksin Covid-19 Moderna mengakhiri minggu lalu dengan kekayaan sekitar 20 persen lebih rendah karena saham jatuh di tengah kekhawatiran investor tentang profitabilitas perusahaan.

Karenanya, Forbes melacak perubahan kekayaan dari penutupan pasar pada Jumat, 17 Februari hingga penutupan pada Jumat, 24 Februari. Berikut ini deretan miliarder yang hartanya turun akibat saham perusahaan anjlok.

1. Bernard Arnault

Kekayaan Bersih: USD 202,9 miliar

Turun USD 13,2 miliar, -6,1 persen

Negara: Perancis

Sumber Kekayaan: LVMH

Arnault menjadi miliarder yang masuk ke dalam salah satu pecundang terbesar minggu lalu. Saham kelompok barang mewah LVMH yang dipimpinnya turun 5 persen, melebihi penurunan 2 persen dalam indeks CAC 40 Prancis.

Penurunan tersebut mengikuti kenaikan 2,2 persen pada saham LVMH minggu sebelumnya setelah mengumumkan produser dan penulis lagu Pharrell Williams sebagai direktur kreatif pria Louis Vuitton yang baru

 

Miliarder Lainnya

Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

2. Robin Zeng

Kekayaan Bersih: USD 33,7 miliar

Turun USD 3,4 miliar, -9,2 persen

Negara: Tiongkok

Sumber Kekayaan: CATL

Kekayaan Zeng, pendiri dan ketua Contemporary Amperex Technology (CATL), pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, turun USD 3,4 miliar. Saham CATL turun 3,5 persen di minggu lalu menyusul laporan dari beberapa media bahwa CATL berencana menurunkan harga baterai EV untuk klien strategis tertentu, termasuk perusahaan China Huawei, Li Auto, NIO dan Zeekr.

Tesla, yang dilaporkan sebagai pelanggan terbesar CATL, tidak termasuk dalam kesepakatan harga lebih rendah ini, mungkin karena berbasis di Amerika Serikat. Ketika pembuat mobil Barat mencoba beralih dari mobil berbahan bakar bensin, beberapa menjadi bergantung pada baterai buatan China. Ford baru-baru ini mengumumkan akan membangun pabrik baterai EV senilai USD 3,5 miliar di Michigan dalam kemitraan dengan CA

 

3. Miliarder Moderna

Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Moderna, pembuat vaksin mRNA Covid-19, menurunkan ekspektasi penjualannya untuk setahun penuh 2023 setidaknya USD 2 miliar pada Kamis. Akibatnya, saham perusahaan turun 16,4 persen di minggu lalu. Alhasil menjatuhkan kekayaan Bancel sebesar USD 1,1 miliar, Afeyan sebesar USD 400 juta dan Langer sebesar USD 400 juta. Ketiga pria itu menjadi salah satu pendiri Moderna.

Prospek perusahaan untuk masa depan jangka pendek terlihat "tidak menguntungkan", kata ahli strategi Karen Andersen dari Morningstar Research Services. Hal itu karena meningkatkan pengeluaran penelitian dan karena permintaan untuk suntikan COVID telah turun. Moderna mengatakan akan mencari area pengembangan jangka panjang lainnya, seperti suntikan RSV dan terapi onkologi untuk mengatasi kesenjangan penjualan.

Hal ini pun berdampak kepada kekayaan para miliarder di bawahnya:

a. Stephane Bancel

Kekayaan Bersih: USD 4,6 miliar

Turun USD 1,1 miliar, -19 persen

Negara: Amerika Serikat

Sumber Kekayaan: Moderna

 

b. Noubar Afeyan

Kekayaan Bersih: USD 1,6 miliar

Turun USD 400 juta, -20 persen

Negara: Amerika Serikat

Sumber Kekayaan: Moderna

 

c. Robert Langer

Kekayaan Bersih: USD 1,6 miliar

Turun USD 400 juta, -20% persen

Negara: Amerika Serikat

Sumber Kekayaan: Moderna

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya