Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono telah berkomitmen untuk menghijaukan kembali kawasan Monas.
Menindaklanjuti komitmen tersebut, rencananya penghijauan Monas ini akan dilaksanakan mulai tahun depan dan telah dipersiapkan budget untuk pembangunannya.
Baca Juga
Timnas Indonesia Menang Lawan Arab Saudi, Erick Thohir: Berkat Introspeksi Pemain dan Shin Tae-yong
Erick Thohir Tetap Berencana Evaluasi Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong Meski Sukses Gasak Arab Saudi 2-0 dan Naik ke Posisi 3
Brace ke Gawang Arab Saudi Jadi Pembuktian Marselino Ferdinan di Timnas Indonesia
Erick menjelaskan bahwa kawasan Monas ini merupakan aset yang bagus sehingga bisa dibuat jadi pusat kota baru.Â
Advertisement
"Karena di kawasan ini, kita punya banyak aset. Yang harus dilakukan, kita juga jadikan kawasan Monas hijau. Tetapi tetap juga akan jadikan city center terbaru, karena Jakarta musti diinvestasikan," ucap Erick pada kegiatan Gotong Royong Boyong Pohon di halaman Kementerian BUMN pada Rabu (27/09).
Ia mencontohkan dengan dua bangunan di kanan dan kiri gedung Kementerian BUMN, yakni BSI dan Dana Reksa.Â
Menurut Erick Thohir, gaya arsitektur dari kedua gedung tersebut berunsur Timur Tengah. Hal ini bisa menjadi dorongan agar aset-aset bisa direvitalisasi.
Erick Thohir Ajak Tanam 100 Ribu Pohon
Erick memimpin gerakan "Gotong Royong Boyong Pohon" yang bertujuan untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya guna mengurangi polusi di Jakarta dan sekitarnya.
Erick Thohir menjelaskan, penanaman pohon dimulai dari lingkungan kantor BUMN, dan seluruh karyawannya diminta untuk menanam 70 ribu pohon secara serentak melalui gerakan Satu Orang Satu Pohon. Selain itu, masyarakat juga diundang untuk berpartisipasi dalam program ini, dengan target menanam 30 ribu pohon.
"Nah, karena Jakarta ini kota yang sudah berabad-abad bertransformasi, pasti isu polusi terjadi. Karena itu saya mendorong BUMN yang saat ini kantornya di Jakarta, hari ini kita harus membantu Kota Jakarta, salah satunya dengan penggerakan menanam pohon," ujar Erick.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo baru-baru ini yang menekankan perlunya upaya nyata untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, yakni memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk menanam pohon sebanyak mungkin di lingkungan perkantoran sebagai langkah preventif untuk mengurangi dampak negatifpencemaran udara.
Kegiatan ini dimulai sejak 27 September hingga 1 Oktober 2023 dengan target sebanyak 100 ribu pohon di kawasan Jabodetabek.
Advertisement
Erick Thohir: BUMN Kebut Proyek IKN Nusantara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan tentang rencana pembangunan kompleks di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah mencapai 40%.
Erick membeberkan bahwa banyak BUMN yang mendapatkan penugasan dari Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan untuk membangun proyek di IKN Nusantara, seperti PT Adhi Karya dan PT PP.
Erick mengatakan bahwa Ia akan membentuk tim untuk menyelesaikan pembangunan tersebut secepatnya.
"Pasti itu nanti akan ada timnya, InshaAllah secepatnya," ucap Erick Thohir dalam acara Gotong Royong Boyong Pohon di halaman Kementerian BUMN, Rabu (27/9/2023).Meski begitu, Erick tidak ingin terburu-buru soal groundbreaking atau peletakan batu pertama di kawasan yang masih dalam tahap pembangunan.
Khusus untuk kompleks BUMN ini, Erick belum bisa membeberkan detail proyeknya. Sebab pembangunan di IKN Nusantara masih berkutat dengan Istana Negara dan akan dilanjutkan kepada kantor-kantor Kementerian Koordinator (Kemenko).
"Jadi kita dahulukan dulu Kantor Kemenko, kawasan lain, supaya jangan sampai nanti ada miskoordinasi, tapi kita siap bangun sesuai dengan deadline yang nanti akan ditentukan oleh IKN, misal IKN minta groundbreaking Januari ya kita lakukan Januari," lanjutnya.
Mayoritas Kawasan Hutan
Tak semua kawasan hutan industri di IKN Nusantara akan dibangun menjadi kawasan kota. Ia menambahkan, IKN Nusantara hanya akan 20-30% yang dibangun. Sisanya sekitar 70% akan dikembalikan menjadi hutan tropis secara bertahap.
"Ini proyek pertama di dunia dan Indonesia yang bisa. Dan ini yang kita lakukan dengan teknologi terbaik kemarin investasi sudah masuk bahkan lembaga internasional seperti FIFA pun mau melakukan pembangunan training center di sana dan ini hal-hal yang menjadi positif," ujar dia.
Â
Â