Mendag Minta Pemda Ikut Pelototi Harga Beras di Pasar

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, agar pemerintah daerah (Pemda) ikut serta memantau harga beras di lapangan.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 11 Okt 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 16:00 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di kantor Kementerian Perdagangan, Senin, (9/10/2023). Ia menyebutkan pengaturan Social Commerce perlu dilakukan agar tidak menganggu ekonomi. (Elza/Liputan6.com)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, agar pemerintah daerah (Pemda) ikut serta memantau harga beras di lapangan.. (Elza/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, agar pemerintah daerah (Pemda) ikut serta memantau harga komoditas di lapangan. Karena, katanya, setiap adanya kenaikan harga bahan pokok, seperti harga beras merugikan masyarakat.

“Jadi hari-hari ini, dipimpin presiden langsung, kita ingin apalagi menyangkut bahan pokok, betul-betul kehadiran pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat tuh nyata. Sedikit saja bapok itu (tergoncang), akan buat rakyat susah,” kata Mendag saat ground breaking Pasar Banjarsari di Pekalongan, Rabu (11/10/2023). 

Setelah itu, Ketua Umum PAN itu juga meminta pemerintah daerah mengendalikan secara ketat harga komoditas di lapangan. Pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan modal anggaran yang tidak terduga untuk melakukan penghematan jika harga komoditas naik di atas 5%.

“Terutama beras, Bulog digerakkan betul agar ketersediaan itu suplainya cukup. Karena kalau suplai kurang, harga akan naik. Betul-betul pemda (harus) intens turun ke lapangan, melihat langsung,” jelasnya.

“Kalau harga naik melebihi 5%, pemda bisa menganggarkan dari dana tidak terduga itu untuk membantu. Apakah transport-nya, apakah subsidinya agar harga normal kembali,” sambungnya.

Stok Beras Aman

Selain itu, Mantan Ketua MPR ini juga mengungkit dua bahan pokok yang sedang ramai diperbincangkan yakni beras dan gula pasir. Namun, dia menegaskan saat cadangan stok beras lebih dari cukup.

“Ibu-ibu tidak usah khawatir, beras cukup. Kita ada 1,6 juta ton, datang lagi 600 ribu ton. Sudah diputuskan lagi akan mendatangkan 2 juta ton. Satu lagi gula, (ini karena) fenomena El Nino. Kita tanamnya lambat karena sampai Oktober belum hujan sama sekali. Makanya, saya berharap wali kota dan pemda care terhadap bahan pokok,” pungkasnya.

Klaim Mendag: Harga Beras Mulai Turun, Jagung Kurang Pasokan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan,
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (19/7/2023). Dalam kunjungan ini Zulkifli Hasan memastikan bahwa harga sejumlah barang kebutuhan pokok (bapok) di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, terpantau stabil. (Dok Kemendag)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya di Istana Merdeka, hari ini. Rapat tersebut membahas soal stabilisasi harga beras hingga gula.

Soal beras, Mendag mengatakan masyarakat tak perlu khawatir karena stok yang dimiliki melimpah. Bahkan, harga beras di beberapa wilayah juga sudah turun.

“Hari ini kita rapat dipimpin Pak Presiden langsung. Kita bahas satu, ketersediaan beras. Beras lebih dari cukup, stok banyak, jadi jangan khawatir. Stok cukup dari pusat provinsi dan kabupaten. Jadi digelontorkan,” kata Zulkifli, Senin (9/10/2023).

“Memang yang dekat-dekat seperti di Jakarta dan Jabar sudah turun (harganya). Tapi yang jauh-jauh belum turun, tapi nggak naik lagi. Tadi diputuskan kalau diperlukan, kita bisa beli lagi beras itu, walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan, baru diimpor,” sambungnya.

 

Harga Jagung

Gubernur Lampung Imbau Petani Tanam Jagung
Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo mengimbau petani beralih ke tanaman jagung sebagai respons jangka pendek akibat kejatuhan harga singkong.

Sementara terkait harga jagung, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan pemerintah akan menambah jumlah impor demi memenuhi kebutuhan industri pakan ternak.

“Kedua jagung. Nah jagung memang berangsur-angsur harga di tempat peternak naik, oleh karena itu tadi ditambah. Ditambah untuk impor jagung industri, ditambah 250 ribu ton tadi ya. Ini untuk peternakan, bukan konsumsi ya, untuk industri pakan ternak,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya