Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga melaporkan, pihaknya telah menyalurkan sekitar 1,2 juta kiloliter (kl) BBM Satu Harga sejak 2017 hingga Oktober 2023. Penyaluran BBM Satu Harga itu dilaksanakan untuk dua produk BBM, yakni Pertalite seharga Rp 10.000 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.
Pelaporan itu disampaikan saat meresmikan 26 penyalur BBM Satu Harga untuk wilayah Papua dan Maluku bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, sejak dimulainya program BBM Satu Harga 6 tahun silam, kini telah ada sebanyak 489 lembaga penyalur.
Advertisement
"Secara volume, sejak 2017 kita telah menyalurkan 1,2 juta kl. Dan di tahun 2023 sendiri hingga Oktober kemarin, kita sudah salurkan 449 ribu kl, atau hampir 450 ribu kl ke SPBU BBM satu harga yang telah selesai dibangun di 2023 ini," jelasnya.
Dalam pendistribusiannya, Riva melanjutkan, Pertamina mengirimkan produk BBM kepada lembaga penyalur di wilayah tertinggal, terpencil dan terdepan (3T) secara Multimoda. "Tidak hanya darat, tapi juga laut dan bahkan udara," imbuhnya.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan, menurut roadmap yang dicanangkan hingga akhir 2024 akan beroperasi 583 penyalur BBM Satu Harga. Sementara secara kumulatif sejak 2017 hingga saat ini telah terbangun 503 penyalur.
Untuk tahun ini, program BBM Satu Harga telah digulirkan dua tahap. Pada tahap kedua yang diresmikan hari ini ditujukan untuk 51 penyalur, dengan 26 diantaranya untuk wilayah Papua-Maluku, 11 penyalur di Kabupaten Alor, 9 penyalur di TBBM Krueng Raya Aceh, dan 5 penyalur di Kabupaten Kapuas.
"Untuk tahun 2023 sendiri target 89 penyalur, dimana telah dilaksanakan peresmian pada 24 Agustus 2023 sebanyak 29 penyalur. Tahap dua hari ini terdapat 51 penyalur yang diresmikan secara serentak," terangnya.
Saat menutup acara, Menteri ESDM Arifin Tasrif meyakini program BBM Satu Harga bisa menutup celah terjadinya kemungkinan penyelundupan BBM. Sebab, harga bahan bakar di seluruh wilayah kini sama rata.
"Dengan adanya BBM Satu Harga ini masyarakat tidak kesulitan mendapatkan BBM, juga kurangi potensi kebocoran. Kalau yang bocor biasa harganya mahal. Sesuai harga standar, maka akan tingkatkan terjadinya kebocoran," tuturnya.
Melihat Manfaat Nyata Program BBM Satu Harga
Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menjalankan program pemerintah BBM Satu Harga sejak 2017. Selama lima tahun lebih tersebut, banyak juga pengalaman berkesan yang didapat Anggota Komite BPH Migas saat memantau langsung ke daerah.
Pengalaman blusukan ke daerah pelosok dan juga kebahagiaan para masyarakat yang dijangkau program ini disebut tidak bisa digantikan dengan kata-kata.
Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menjelaskan, sampai saat ini pemerintah masih menjalankan Program BBM Satu Harga. Seperti diketahui, program ini dicetuskan untuk memberikan keadilan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bisa mendapat akses BBM dengan harga yang sama.
"Jadi program BBM Satu Harga ini adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata dia dalam Podcast Nusantara dengan tema Apa Kabar Program BBM Satu Harga? yang ditayangkan secara streaming, Jumat (27/10/2023).
Advertisement
Berjalan di Seluruh Indonesia
Setiap tahun, BPH Migas telah menargetkan membangunan titik-titik penyaluran BBM Satu Harga. Dari target tersebut seringkali terlampaui atau di atasnya.
Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief menambahkan, BBM Satu Harga telah dijalankan di seluruh Indonesia. Ia pun merincikan jika di Sumatera sudah ada 70 titik BBM Satu Harga.
"Di Jawa ada 3 titik. Jawa itu masih ada daerah terpencil yang merupakan daerah kepulauan dan harus menyeberang menggunakan kapal," imbuhnya.
Di Bali ada 2 titik, Kalimantan ada 100 titik BBM Satu Harga, selanjutnya Sulawesi 48 titik, Nusa Tenggara 78 titik, Maluku dan Papua terdapat 155 titik penyalur.
Merasakan Kebahagiaan
Eman pun bercerita kesan dalam setiap pemantauan program BBM Satu Harga yang sebagian besar berada di daerah 3T atau Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Dalam satu kesempatan, Eman mendapatkan kesempatan untuk memantau BBM Satu Harga di Patani Utara yang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Jarak Patani Utara kota terdekat yang ada SPBU biasa sangat jauh sehingga memerlukan transportasi darat selama 6 jam. "Bayangkan masyarakat di daerah tersebut sebelum ada Program BBM Satu Harga," kata dia.
Basuki Trikora Putra atau yang akrab disapa Tiko memiliki pengalaman lain. Ia berkesan saat ikut merasakan kebahagiaan yang luar biasa dari masyarakat yang mendapatkan BBM Satu Harga.
Seperti diketahui, sebelum ada Program BBM Satu Harga masyarakat di daerah 3T harus mengeluarkan uang yang besar untuk membeli BBM. Namun dengan adanya program ini mereka mendapatkan harga yang sama dengan daerah lain.
"Mudah diakses, ketersediaan dijaga dan dengan harga yang sama itu merasakan kebahagiaan masyarakat itu luar biasa," kata dia.
"Itu masyarakat senang dan terlihat sekali lewat raut muka mereka mendapatkan setelah sekian tahun Indonesia merdeka," Tambah Tiko.
Advertisement