Mendag Ancam Blacklist Importir Tak Amanah

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menjelaskan evaluasi terkait impor dan kinerja beberapa perusahaan.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 07 Des 2023, 21:32 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 21:24 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Kementerian Perdagangan telah selesai membuat Kebijakan soal TikTok Shop.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Kementerian Perdagangan telah selesai membuat Kebijakan soal TikTok Shop.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menjelaskan evaluasi terkait impor dan kinerja beberapa perusahaan. Menurutnya, keputusan impor didasarkan pada neraca komoditas, dan tahun lalu terjadi beberapa kendala.

Hal itu disampaikannya, setelah menghadiri rapat koordinasi neraca komunitas pangan bersama Menteri Perrtanian (Mentan) Amran Sulaiman, Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi, dan Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog Arief Prasetyo Adi di Kantor Kemenko Pertanian, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

"Sebagian besar impor sudah masuk, tapi sebagian lain, karena besar kebutuhan kita dan produksi kita turun akibat ino, maka impornya agak besar. Ada kendala di pelabuhan, jadi ada tersisa hampir 2 juta yang akan diundur impornya pada tahun 2024, dan beberapa komoditi seperti gula," kata Zulkifli kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Mendag mengungkapkan, bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memberikan sanksi kepada perusahaan yang telah diberi izin impor tetapi tidak melaksanakan tugasnya. Dia menegaskan bahwa ketidakpatuhan dalam impor dapat menyebabkan lonjakan harga.

Selanjutnya, Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menekankan bahwa perusahaan yang mendapatkan kepercayaan pemerintah untuk impor tetapi tidak memenuhi komitmennya akan di-blacklist dan tidak akan diberikan kuota impor di masa mendatang.

"Ada beberapa perusahaan, misalnya gula, yang sudah diberi izin tetapi tidak melaksanakan tugas, itu akan kita beri sanksi dan blacklist. Perusahaan-perusahaan yang diberi izin impor daging sapi dan daging kerbau tetapi tidak melaksanakan, kita juga akan melakukan hal yang sama," pungkasnya.

Mendag Ingin UMKM Perkuat Ekonomi Nasional

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai acara pengukuhan guru besar di Bidang Ilmu Sosial Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (29/11/2023). (Dok Kemendag)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai acara pengukuhan guru besar di Bidang Ilmu Sosial Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (29/11/2023). (Dok Kemendag)

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menghadiri pembukaan UMKM Expo Brillianpreneur 2023 bersama  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Menteri BUMN Erick Thohir, Koordinat Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktur Utama BRI Sunarso di Gedung Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Kamis (7/12/2023). 

Selanjutnya, Mendag juga merujuk pada pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan peran vital Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penopang ekonomi Indonesia.

Dengan UMKM menyumbang, 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menciptakan 90% lapangan kerja, Zulhas juga menekankan urgensi kemajuan UMKM sebagai fondasi utama bagi kemajuan ekonomi nasional. 

“Seperti pak Jokowi bilang UMKM itu penompang ekonomi Indonesia terbesar 60% Produk Domestik Produk (PDB) dan 90% ketenagakerjaan kita dari UMKM,” jelas Zulhas.

Dalam penutupannya, Mendag optimistis bahwa dengan kemajuan UMKM, Indonesia akan mampu mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan. “Oleh karena itu, kita bisa maju kalau UMKM kita bisa maju,” pungkasnya.

 

Diapresiasi Jokowi

PAN
Mendag Zulhas Dampingi Presiden Jokowi Salurkan Bansos Beras/Istimewa.

Sebelumnya dalam sambutan, Presiden Jokowi mengapresiasi pelaksanaan BRILIANPRENEUR dan mengatakan kegiatan ini penting dilakukan untuk mempertemukan buyers dengan para pelaku UMKM. 

“Memang UMKM kita harus terus naik kelas harus Go Digital, Go Internasional dan harus menguasai pasar lokal yang kita miliki karena pasar kita besar sekali tapi juga tidak melupakan pasar ekspor dan global,” ucap Joko Widodo atau Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya