Harga Minyak Anjlok 3% di Tengah Perang Iran Vs Israel

Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 3% pada hari Rabu karena pasar mengabaikan risiko perang yang lebih luas antara Israel dan Iran yang dapat mengganggu pasokan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Apr 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 08:00 WIB
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/atlascompany
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/atlascompany

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 3% pada hari Rabu karena pasar mengabaikan risiko perang yang lebih luas antara Israel dan Iran yang dapat mengganggu pasokan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/4/2042), harga minyak Kontrak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun USD 2,67, atau 3,13%, menjadi menetap di USD 82,69 per barel. Brent berjangka bulan Juni turun USD 2,73, atau 3,03%, menetap di USD 87,29 per barel. Minyak AS dan patokan global turun lebih dari 3,4% untuk minggu ini.

Harga minyak mentah melakukan tugasnya untuk melepaskan sebagian biaya perang yang telah diperhitungkan karena ketegangan yang terus berlanjut seputar konflik Gaza dan serangan rudal Iran terhadap Israel,” John Evans, seorang analis di pialang minyak PVM, menulis. dalam catatan Rabu.

“Sulit membayangkan bahwa ‘orang yang berkepala dingin akan menang’ dapat dikaitkan dengan perselisihan yang telah berlangsung selama ribuan tahun ini, namun sejauh ini Israel telah mematuhi seruan internasional untuk menahan diri,” kata Evans.

Ancaman Perang Iran dan Israel

Permusuhan di Timur Tengah tidak menyebabkan gangguan pasokan, dan Israel kemungkinan besar tidak akan merespons dengan menyerang fasilitas produksi atau ekspor minyak di Iran, kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

“Teori ketegangan Iran-Israel yang mengganggu pasokan minyak telah gagal,” kata Manish Raj, direktur pelaksana Velandera Energy Partners. “Perdamaian mungkin sudah berakhir, tapi minyak terus mengalir,” katanya.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada hari sebelumnya bahwa “jelas Israel mengambil keputusan untuk mengambil tindakan” terhadap Iran.

“Kami berharap mereka melakukan hal ini dengan cara yang sesedikit mungkin meningkatkan ketegangan,” kata Cameron kepada wartawan di Yerusalem sebelum bertemu dengan para pejabat Israel.

Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Rabu memperingatkan bahwa serangan balik Israel akan ditanggapi dengan respons yang “besar dan keras”.

Konflik Iran-Israel Berpotensi Picu Kenaikan Harga Minyak, BUMN Ini Bakal Terdampak

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)

Konflik Israel-Iran yang memanas diprediksi berdampak terhadap harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak tersebut juga akan berdampak terhadap sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, sejumlah BUMN akan terpengaruh kenaikan harga minyak dunia terutama di sektor tambang, energi, dan transportasi.

 "Kalau ditanya BUMN mana saja, pasti beberapa BUMN akan terpengaruh. Seperti BUMN pertambangan, BUMN, perlistrikan seperti PLN, dan lain-lain. Garuda Indonesia juga bisa terpengaruh,” kata Erick Thohir, Rabu (17/4/2024).

Seiring hal itu, Erick telah meminta BUMN melakukan tres stress dengan ketahanan perusahaan seiring situasi global saat ini.  Ia telah mengirimkan pesan singkat kepada seluruh direksi BUMN untuk mengingatkan beberapa hal termasuk aksi korporasi hingga utang jatuh tempo. "Saya minta review capex (capital expenditure atau belanja modal) dan opex,” tutur dia.

Ia mengatakan, pihaknya harus perkirakan posisi mata uang asing dalam lima bulan ke depan.”Kita mesti prediksi lima bulan ke depan seperti apa. Apakah dolar AS tetap seperti ini? Atau nanti ada stabilitas baru. Lalu pangan seperti apa,” kata dia.

Erick Thohir telah mengingatkan seluruh direksi BUMN untuk mencermati dinamika saat ini. Selain itu, ia juga meminta direksi BUMN memberikan laporan paling lambat dalam dua minggu ini. “Semua dirut, semua direktur keuangan, business risk untuk ingatkan dan saya minta nanti satu-dua minggu lagi coba bikin laporan,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya