DPR Minta Pemerintah Ubah Asumsi Rupiah di RAPBN 2025, Jadi Berapa?

Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyarankan agar Pemerintah mengubah asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam RAPBN 2025

oleh Tira Santia diperbarui 27 Agu 2024, 17:40 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 17:40 WIB
Kepala Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat Banggar dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menkumham, dan Gubernur Bank Indonesia, Selasa (27/8/2024)
Kepala Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat Banggar dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menkumham, dan Gubernur Bank Indonesia, Selasa (27/8/2024)

 

Liputan6.com, Jakarta Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyarankan agar Pemerintah mempertimbangkan untuk mengubah asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam RAPBN 2025, yang awalnya ditargetkan sebesar 16.100 per dolar AS menjadi 15.900 per dolar AS.

“Persoalan nilai tukar rupiah selama ini juga selalu membuat kita pening. Grafik transaksi kurs kita dalam jangka panjang cenderung melemah. Pada 2025, pemerintah mengusulkan kurs Rp16.100/USD. Pimpinan Banggar DPR mendorong agar kurs bisa lebih rendah di level 15.900 per dolar AS," kata Kepala Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat Banggar dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menkumham, dan Gubernur Bank Indonesia, Selasa (27/8/2024).

Banggar DPR RI meyakini bahwa dengan transformasi struktur ekspor yang bernilai tinggi, penguatan investasi, serta kebijakan bauran sistem pembayaran yang beragam dari sejumlah mata uang mitra dagang, akan membantu memperkuat nilai rupiah.

Suku Bunga SBN

Terkait dengan tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun yang diajukan Pemerintah sebesar 7,1 persen, Banggar menilai hal ini akan menjadi beban berat bagi pemerintah di masa depan.

Hal ini dikarenakan jumlah kumulatif bunga utang Indonesia sejak 2015 hingga 2023 telah mencapai Rp2.569,4 triliun. Menurut Said, suku bunga SBN yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain berpotensi membuat kondisi fiskal menjadi tidak sehat.

Oleh karena itu, Banggar menilai bahwa Pemerintah perlu mempelajari dan mengadopsi praktik terbaik dari negara-negara tetangga yang memiliki tingkat suku bunga di kisaran 1-3 persen.

"Pimpinan Banggar DPR berharap suku bunga SBN bisa lebih rendah dari usulan pemerintah dalam nota keuangan RAPBN 2025, setidaknya rata-rata di 6,9 persen, dan ke depan diupayakan agar bisa lebih rendah lagi, serta mengembangkan skema pembiayaan yang lebih murah," pungkas Said.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perbandingan Asumsi Makro RAPBN 2025 dengan APBN 2024, Banyak yang Turun?

Ketahanan Pangan Dianggarkan Rp124,4 Triliun, Jokowi Minta Sektor Pertanian Diperkuat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato Presiden Nota Keuangan RAPBN 2025, Jumat, 16 Agustus 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan asumsi makro RAPBN 2025 saat menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan dalam Sidang Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024).

Patokan ini akan digunakan oleh pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mengawal nilai tukar rupiah atau kurs rupiah, harga minyak mentah Indonesia, hingga target lifting minyak dan gas bumi (migas).

Adapun kurs alias nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2025 diperkirakan akan berada di kisaran Rp 16.100 per dolar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan nilai tukar rupiah saat ini yang sudah berada di bawah level Rp 16.000.

Sementara untuk suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun dipatok di 7,1 persen. "Pemerintah akan selalu responsif terhadap dinamika moneter dunia," imbuh Jokowi.

Di sisi lain, APBN 2025 juga memproyeksikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) di angka USD 82 per barel. Adapun nilai ini masih sama seperti asumsi ICP dalam APBN 2024.

Penurunan target juga terjadi pada lifting minyak, dimana dalam APBN 2024 diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari. Dalam APBN 2024, target lifting minyak sempat dipatok di angka 635 ribu barel per hari.

Pun juga untuk target lifting gas bumi di APBN 2025 yang dipatok 1,005 juta barel setara minyak per hari. Adapun dalam APBN 2024 angkanya ditargetkan sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya