Liputan6.com, Jakarta Muhammad Irfai Ramayudha, yang akrab disapa Fay, merupakan pemuda asal Bogor yang berhasil meraih kesuksesan lewat bisnis top up games. Bermula dari keisengannya dalam mencoba bisnis online, Fay memutuskan untuk membuka layanan top up game bernama Mokapedia.
Siapa sangka, bisnis yang awalnya hanya dikelola secara sederhana ini kini berkembang pesat dan menjadi salah satu yang terlengkap di Indonesia.
Baca Juga
Dalam beberapa bulan, Fay berhasil menarik perhatian banyak gamer yang membutuhkan layanan top up game. Mokapedia menawarkan berbagai pilihan top up untuk game populer seperti Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG.
Advertisement
"Awalnya saya iseng coba-coba bisnis online. Saya bikin layanan online top up game, dinamai Mokapedia," tutur Fay dikutip Jumat (6/9/2024).
"Ternyata banyak gamer yang membutuhkan layanan top up ini," imbuhnya.
Dengan pelayanan yang cepat dan harga kompetitif, bisnis Fay terus tumbuh, hingga mampu meraup omset lebih dari 100 juta rupiah setiap bulan. Fay mengaku, keberhasilannya ini tidak terlepas dari dedikasi dan konsistensinya dalam menjaga kualitas layanan serta kepercayaan pelanggan.
Tidak hanya sekadar menjual top up, Fay juga mulai membangun komunitas gamer yang setia dengan produk dan layanan Mokapedia. Dia sering mengadakan giveaway dan event menarik yang membuat usahanya semakin dikenal luas.
Fay memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk memasarkan produknya secara agresif, dan terbukti strategi ini sangat efektif dalam menggaet pelanggan dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga profesional.
Kesuksesan Fay menjadi inspirasi bagi banyak pemuda yang ingin meraih keberhasilan lewat bisnis digital. Dia membuktikan bahwa dengan memanfaatkan peluang di industri game yang tengah berkembang, seseorang bisa mengubah hobi menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Fay juga berharap bisa terus mengembangkan Mokapedia dan memperluas jangkauan bisnisnya di masa depan.
Ini Dampak Perpres Game bagi Pelaku Industri Gim Lokal di Indonesia
Meski baru disahkan sejak Februari 2024, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, dinilai membuat industri game semakin diakui di Tanah Air.
Deputi Pengembangan Talenta Asosiasi Game Indonesia (AGI) Ibnu Raziq, mengungkapkan salah satu dampak paling terasa adalah acara-acara terkait game menjadi lebih mudah bagi pelaku game lokal untuk mencari dukungan atau pun sponsor.
"Mereka (pelaku industri game) menjadi lebih mudah untuk mencari sponsor dari pihak lain. Baik acara kampus, pemerintah, hingga swasta, mereka sudah mengerti potensi industri game lokal,” kata Ibnu, dkutip dari Antara, Senin (1/7/2024).
Dibandingkan sebelum adanya Perpres game, ia melanjutkan, banyak pihak yang masih meragukan industri game lokal, dan belum memahami besarnya potensi bisnis di industri ini.
Lebih lanjut, Ibnu mengungkap bahwa industri game di Indonesia, khususnya pengembang game (game developer), kini telah dapat bersaing dengan pengembang internasional, meski masih pada kelas-kelas game tertentu.
Walaupun jumlahnya belum banyak, beberapa pengembang game lokal sudah mampu bersaing dengan pengembang-pengembang global.
“Kalau untuk game kelas tinggi, seperti Hollywood, Jepang, atau game dengan grafik tinggi, masih banyak yang perlu dikejar. Untuk skala kecil, saat ini kita sudah bisa bersaing dengan pengembang game internasional,” Ibnu menambahkan.
Advertisement
Tujuan Perpres Game
Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional bertujuan untuk menyelesaikan tantangan dalam pengembangan industri game Indonesia, seperti kurangnya dana dan Sumber Daya Manusia (SDM), permasalahan teknis, sekaligus untuk menyatukan langkah para pemangku kepentingan.
Perpres tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya manusia, peningkatan promosi dan akses ke pasar, pengembangan industri perangkat keras, penyediaan infrastruktur, pembukaan akses pembiayaan serta permodalan, penguatan regulasi, serta aktivasi game Indonesia di kawasan regional dan global.
Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan game berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.
Aplikasi dan game menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen).