Produksi garam mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir akibat hujan di Palu, Sulawesi Tengah, sehingga memicu kenaikan harga jual di kalangan pengecer.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, di beberapa pengecer menyebutkan harga jual garam saat ini mencapai Rp 110 ribu dari harga jual garam sebelumnya Rp 70 ribu per karung, isi 50 kilo gram (kg). Kenaikan ini, menurut sejumlah pengecer berimbas pada sepinya pembeli sehingga membuat omzet harian mereka merosot.
"Mana ada konsumen mau membeli garam per karung kalau mahal begini. Paling mereka membeli dua atau tiga kilo gram saja. Dan ini jelas membuat omzet kami menurun dibanding sebelum musim hujan dan harga jualnya normal," ungkap Inam (36) salah satu pengecer yang ditemui Liputan6.com, di sentra penjualan garam khas Palu, Jalan Komodo, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Jumat (31/1/2014).
Tidak hanya itu, imbas dari turunnya produksi dan naiknya harga jual membuat beberapa pengecer yang tiap harinya mengais rezeki di pinggiran Jalan Komodo itu, terpaksa berhenti jualan untuk sementara waktu.
"Dari pada rugi waktu dan uang makan saat menjual, mending istirahat dulu untuk sementara. Sambil menunggu produksi normal dan harga jual garam juga normal kembali," terang Johan (26) pengecer garam lainnya.
Â
Sementara itu, Juha (49) seorang petani garam, membenarkan produksi menurun karena hujan beberapa pekan terakhir. Bahkan, kata dia, ada beberapa tambak yang tidak bisa digunakan untuk berproduksi karena dipenuhi air hujan dan lumut.
"Mau bagaimana lagi, kalau hujan seperti sekarang ini, secara otomatis produksi menurun. Karena produksi garam ini, kami ketahui bersama tergantung pada adanya sinar matahari," ujar Juha.
Sebagai informasi, garam khas Palu mempunyai kualitas yang sangat baik. Penjualan garam ini tidak hanya dipasarkan di Palu saja, melainkan juga dipasarkan hingga ke luar daerah, seperti ke Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. (Ahm)
Baca juga:
Setelah 40 Tahun, Akhirnya RI Bisa Swasembada Garam
5 Negara Pemasok Pangan Terbesar Bagi Indonesia
Produksi Garam Indonesia Merosot Gara-gara Kemarau Basah
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, di beberapa pengecer menyebutkan harga jual garam saat ini mencapai Rp 110 ribu dari harga jual garam sebelumnya Rp 70 ribu per karung, isi 50 kilo gram (kg). Kenaikan ini, menurut sejumlah pengecer berimbas pada sepinya pembeli sehingga membuat omzet harian mereka merosot.
"Mana ada konsumen mau membeli garam per karung kalau mahal begini. Paling mereka membeli dua atau tiga kilo gram saja. Dan ini jelas membuat omzet kami menurun dibanding sebelum musim hujan dan harga jualnya normal," ungkap Inam (36) salah satu pengecer yang ditemui Liputan6.com, di sentra penjualan garam khas Palu, Jalan Komodo, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Jumat (31/1/2014).
Tidak hanya itu, imbas dari turunnya produksi dan naiknya harga jual membuat beberapa pengecer yang tiap harinya mengais rezeki di pinggiran Jalan Komodo itu, terpaksa berhenti jualan untuk sementara waktu.
"Dari pada rugi waktu dan uang makan saat menjual, mending istirahat dulu untuk sementara. Sambil menunggu produksi normal dan harga jual garam juga normal kembali," terang Johan (26) pengecer garam lainnya.
Â
Sementara itu, Juha (49) seorang petani garam, membenarkan produksi menurun karena hujan beberapa pekan terakhir. Bahkan, kata dia, ada beberapa tambak yang tidak bisa digunakan untuk berproduksi karena dipenuhi air hujan dan lumut.
"Mau bagaimana lagi, kalau hujan seperti sekarang ini, secara otomatis produksi menurun. Karena produksi garam ini, kami ketahui bersama tergantung pada adanya sinar matahari," ujar Juha.
Sebagai informasi, garam khas Palu mempunyai kualitas yang sangat baik. Penjualan garam ini tidak hanya dipasarkan di Palu saja, melainkan juga dipasarkan hingga ke luar daerah, seperti ke Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. (Ahm)
Baca juga:
Setelah 40 Tahun, Akhirnya RI Bisa Swasembada Garam
5 Negara Pemasok Pangan Terbesar Bagi Indonesia
Produksi Garam Indonesia Merosot Gara-gara Kemarau Basah