Jakarta Power Forward Chicago Bulls Bobby Portis akhirnya meminta maaf secara terbuka kepada rekan setimnya Nikola Mirotic, Sabtu (21/10/2017). Portis menyesal telah melakukan tindakan tidak terpuji dengan memukul Mirotic saat latihan.
Baca Juga
Advertisement
"Saya telah melakukan kesalahan dan ingin meminta maaf secara terbuka kepada Niko. Perbuatan saya telah membuat fans, Bulls, dan rekan-rekan setim saya kecewa. Aksi tak terpuji itu tak mencerminkan sosok Bobby Portis yang sebenarnya," kata Portis di hadapan awak media jelang laga Bulls kontra San Antonio Spurs, Sabtu (21/10/2017) atau Minggu (22/10/2017) WIB.
Portis memukul Mirotic menjelang akhir sesi latihan tim, Selasa (17/10/2017). Kedua pemain tersebut bermain dalam posisi yang sama dan bertarung untuk memperebutkan satu tempat sebagai starter.
Pukulan Portis membuat Mirotic menderita gegar otak, patah tulang hidung, dan retak tulang wajah. Mirotic kemungkinan besar harus naik meja operasi dan diprediksi bakal absen selama empat sampai enam pekan.
Sementara itu, Bulls menjatuhkan sanksi hukuman larangan bertanding delapan laga untuk Portis.
"Saya terkejut dengan reaksi saya saat itu. Saya sama sekali tak berniat menyakiti dia. Saya hanya ingin bersaing, tapi memang situasi saat itu tiba-tiba memanas. Saya menerima hukuman dari tim. Semoga ke depannya saya dan Niko bisa kembali akur sebagai rekan setim," tutur Portis.
Portis mengaku sudah mencoba meminta maaf secara langsung kepada Mirotic, tapi selalu gagal. "Saya mengirim pesan dan menelepon dia. Dia tak merespons," ujarnya.
Pelatih kepala Bulls Fred Hoiberg berharap Portis dan Mirotic bisa berdamai. Namun, Hoiberg tak yakin hubungan keduanya bisa kembali seperti sedia kala.
"Semoga keduanya bisa berbicara dalam waktu dekat. Mereka harus melakukannya untuk melupakan masalah ini," kata Hoiberg.
Bobby Portis sudah tak bermain saat Bulls membuka musim reguler NBA 2017-2018 di markas Toronto Raptors, Kamis (19/10/2017) atau Jumat (20/10/2017) WIB. Dia masih boleh ikut latihan, tapi dilarang masuk arena pertandingan hingga periode hukumannya berakhir pada 7 November 2017.