Jakarta - Gelandang Timnas Indonesia, Witan Sulaeman, mengakui tidak mudah beradaptasi dengan cuaca di Serbia. Pasalnya, cuaca di Serbia sangat dingin, berbeda Indonesia yang beriklim tropis.
"Awalnya, untuk beradaptasi cukup sulit. Pada saat awal saya tiba, di Serbia sedang musim dingin. Suhunya sampai minus. Sementara, di Indonesia kan sangat berbeda," ucap Witan, dalam sebuah acara unjuk wicara yang dihelat Garuda Nusantara.
Baca Juga
Faktor cuaca dan suhu bukan satu-satunya yang membuat proses adaptasi Witan Sulaeman tak berlangsung mudah. Pemain asal Palu itu juga harus menghadapi sulitnya beradaptasi dengan gaya bermain sepak bola di Serbia, yang mengandalkan kekuatan fisik.
Advertisement
"Di sini sangat penting untuk meningkatkan kekuatan fisik. Di Serbia, kami harus berani duel dan bekerja keras," Witan menambahkan.
Saat ini, Witan berstatus sebagai pemain FK Radnik Surdulica. Pemain berusia 18 tahun itu sudah sempat bermain dua kali berturut-turut di Liga Serbia bersama klubnya tersebut.
Bersama klub yang bermarkas di Kota Surdulica tersebut, Witan Sulaeman menandatangani kontrak berdurasi 3,5 tahun.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tak Terkendala Komunikasi
Sementara itu, untuk urusan komunikasi, Witan mengaku tak terlalu kesulitan. Pasalnya, sebelum berangkat ke Serbia, dia sudah sempat menjalani kursus bahasa Serbia dan Inggris.
"Untuk bahasa, saya sempat les kepada agen saya. Dia memberi saya les privat bahasa Serbia dan Inggris," ungkapnya.
Â
Advertisement
Catat Kosakata
Untuk belajar bahasa Serbia, Witan Sulaeman memiliki cara sendiri. Dia mencatat kosakata yang dipelajari dalam sebuah buku.
Upayanya ini tak sia-sia. Kendati belum terlalu fasih, Witan sudah mampu berkomunikasi dengan rekan-rekannya menggunakan bahasa Serbia. Dia pun sudah bisa mengerti instruksi-instruksi pelatih yang disampaikan dalam bahasa Serbia.
Disadur dari: Bola.net (Penulis: Dendy Gandakusumah/Editor: Serafin Unus Pasi/Published: 10/07/2020)