Liputan6.com, London- Pemilik Chelsea, Roman Abramovich dikabarkan tidak setuju dengan sikap Rusia yang menyerang Ukraina. Menurut juru bicara Abramovich, taipan Rusia itu siap jadi mediator perdamaian dengan Ukraina.
Roman Abramovich sebelumnya sudah menyatakan mundur dari kepemilikan di Chelsea. Namun tekanan menyebutkan dia harus ambil sikap tegas soal serangan ke Rusia.
Baca Juga
Anggota Parlemen dari Partai Pekerja, Chris Bryant sebelumnya sudah memerintahkan Inggris untuk menyita aset Abramovich. Ini termasuk Chelsea yang sudah dimilikinya sejak 2003.
Advertisement
Abramovich tentu tak mau kehilangan aset pentingnya. Berdasarkan info, rekan bisnisnya di Ukraina meminta dia agar merancang sebuah perjanjian perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.
Komentar Jubir Abramovich
Jubir Abramovich yang tak disebutkan namanya mengatakan, adanya kontak dari Ukraina merupakan sesuatu yang benar adanya.
"Saya bisa pastikan memang ada yang mengontak Roman Abramovich dari Ukraina untuk mendukung adanya resolusi damai. Sejak itu, Abramovich coba untuk membantu," ujar juru bicara tersebut seperti dikutip PA News Agency.
"Agar dimaklumi, karena risiko yang ada, kami tak bisa komentari situasi sekarang atau soal keterlibatan dia."
Advertisement
Terbatas
Adanya keterlibatan Abramovich juga dibenarkan produser film asal Ukraina, Alexander Rodnyansky. Meski begitu dia mengatakan pengaruh bos Chelsea itu sangat terbatas.
"Tuan Abramovich sudah terlihat bergerak untuk mencari dukungan untuk resolusi damai. Meski pengaruhnya terbatas, dia satu-satunya orang Rusia yang menjawab permohonan dari Ukraina," kata Rodnyansky.
Peringkat
Advertisement