Video Hoaks Terbaru Seputar Vaksin Covid-19

Berikut kumpulan video hoaks terbaru seputar vaksin Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jan 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar vaksin Covid-19 bermunculan seiring dengan kedatangan vaksin Sinovac di tanah air, informasi tentang vaksin tersebut pun beragam bentuknya, di antaranya adalah video.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah video yang memberi informasi tentang vaksi Covid-19. Hasilnya, informasi yang disajikan dalam video tersebut sebagian palsu alias hoaks.

 Berikut kumpulan video hoaks seputar vaksin Covid-19:

1. Video Ini Memberitakan Rakyat Indonesia akan Dibunuh Vaksin China

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China

 

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China. Klaim rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China diunggah akun Facebook Sriwulan Sari Mci, pada 24 November 2020.

Unggahan tersebut berupa video yang menampilkan siaran berita stasiun televisi CNN Indonesia berjudul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19".

Video yang diunggah diberikan keterangan sebagai berikut:

"Assalamualaikum...Info untuk sahabat semua...🤔Akhir tahun ini Suntik Vaksin sdh tersedia, Hati2 dgn bahaya Vaksin Covid-19 Rakyat indonesia akan dibunuh Vaksin Cina😲Yuuukkk dari sekarang kita jaga imun tubuh kita dengan ikhtiar produk kesehatan Alami dari Mci 🤗Happy Sharing💕"

Benarkah video tersebut memberi informasi rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China? 

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China tidak benar.

Dalam video tersebut tidak mengulas tentang rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China.

Video tersebut membahas tentang peneliti PNF terhadap 40 virus Covid-19 asal Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari virus Covid-19 Wuhan.

Fenomena ADE bisa menyebabkan, virus yang kembali masuk ke tubuh manusia semakin ganas setelah vaksinasi.

 

2. Video Perawat Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin Covid-19 

Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Seputar Vaksin Virus Corona Covid-19 (sumber: WhatsApp)

Sebuah video yang diklaim seorang perawat meninggal dunia usai disuntik vaksin virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut tersebar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Senin (21/12/2020).

Dalam video berdurasi 3 menit 3 detik itu, tampak seorang perawat tengah diwawancarai oleh sejumlah wartawan. Di tengah wawancara tersebut, si perawat tampak memegang keningnya.

Ia kemudian mengeluh sakit di kepala dan lemas. Tak lama berselang, ia jatuh ke lantai. Sejumlah dokter dan petugas kesehatan lain yang melihat kejadian itu langsung menolong si perawat.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan meninggalnya seorang perawat usai disuntik vaksin Covid-19.

"berita terhangat..... suster di amrik baru disuntik vaksin dan beberapa menit sesudahnya diwawancara stlh menerima vaksin, kemudian langsung meninggal saat wawancara tsb," berikut narasi dalam pesan berantai tersebut.

Benarkah perawat tersebut meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19? 

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang diklaim seorang perawat meninggal dunia usai disuntik vaksin virus corona Covid-19 ternyata tidak benar.

Faktanya si perawat yang disuntik vaksin Covid-19 itu hanya pingsan. Penyebabnya pun bukan karena vaksin Covid-19, melainkan kondisi kesehatan bawaan berupa respons vagal.

 

3. Video Vaksinasi Ini Pakai Jarum Palsu

Hoaks vaksinasi covid-19 pakai jarum palsu. (Youtube)

Saluran YouTube CBC News pada 14 Desember 2020 mengunggah sebuah video soal petugas kesehatan yang disuntik vaksin covid-19. Video vaksinasi berjudul: "Health-care workers get 1st COVID-19 vaccines in Ontario" itu sudah ditonton 60.397 kali di YouTube.

Bahkan, ada yang mengklaim kalau vaksinasi ini menggunakan jarum palsu karena ada cairan yang menetes saat seorang petugas kesehatan disuntik vaksin covid-19.

Begini klaim netizen yang ada di kolom komentar saluran YouTube CBC News pada video tersebut:

"Bukankah itu jarum palsu yang pernah Anda lihat? Mengapa begitu banyak cairan yang bocor dari jarum? Mengapa kulit tidak iritasi atau merah di tempat suntikan? Siapa yang tahu bahwa vaksin itu sangat aneh!"

Lalu benarkah vaksinasi covid-19 di Ontario, Amerika Serikat, menggunakan jarum palsu?

Klaim vaksinasi covid-19 di Ontario, Amerika Serikat menggunakan jarum palsu adalah informasi yang salah. Sebab, kebocoran vaksinasi selama penyuntikan sering terjadi tapi tidak disadari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video berikut


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya