Ragam Hoaks yang Catut Nama Kemenkes Selama Pandemi Covid-19

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadi salah satu lembaga yang menjadi sasaran hoaks selama pandemi covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 22 Feb 2021, 18:51 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 11:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta kesehatan
ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadi salah satu lembaga yang menjadi sasaran hoaks selama pandemi covid-19. Pasalnya Kemenkes merupakan salah satu ujung tombak lembaga yang menangani pandemi ini.

Hoaks soal Kemenkes pun sangat beragam, mulai dari penyembuhan hingga vaksin covid-19. Lalu apa saja hoaks yang mencatut nama Kemenkes? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Ini Bukan Ramuan Covid-19 dari Kemenkes, Simak Penelusurannya

Pada Kamis (28/1/2021), akun Facebook yang menggunakan nama Info Penyakit Dan Kesehatan mengunggah tiga foto surat edaran mencatut Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) Republik Indonesia. Dia pun mengklaim kalau itu merupakan ramuan covid-19 dari Kemenkes.

Begini narasi yang diunggah akun itu soal ramuan covid-19 :

"Ramuan covid Kemenkes"

Dalam surat edaran Kemenkes yang diunggah akun Info Penyakit Dan Kesehatan tertulis: "Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan".

Surat itu juga memaparkan beberapa bahan-bahan yang bisa dijadikan ramuan covid-19 seperti jahe merah, jeruk nipis, kayu manis, gula merah, kunyit, lengkuas, hingga gula merah.

Klaim ini juga beredar di WhatsApp Grup dengan nama dokumen: "Ramuan covid Kemenkes". Dokumen yang tersebar di WhatsApp juga memiliki tiga halaman.

Lalu, benarkah itu ramuan covid-19 yang berasal dari surat edaran Kemenkes RI? Simak dalam artikel berikut ini....

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

2. Cek Fakta: Hoaks Ajakan Bikin Grup Whatsapp dari Sekjen Kemenkes Bahas Covid-19

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Beredar melalui aplikasi percakapan pesan berantai berisi ajakan membuat grup Whatsapp mengatasnamakan Sekjen Kemenkes Oscar Primadi. Pesan tersebut ramai dibagikan sejak pekan ini.

Dalam pesan tersebut berisi ajakan untuk membuat grup diskusi terkait covid-19. Berikut isinya:

"Sy. Pak OSCAR PRIMADI SEKJEN KEMENKES Di dorong rasa kemanusiaan kami buat group diskusi online di WhatsApp tentang virus C-19 harapan kami hasil diskusi di group bisa ada manfaatnya buat orang banyak Amin…"

Lalu benarkah ada ajakan dari Sekjen Kemenkes Oscar Primadi untuk membuat grup diskusi soal covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Klarifikasi Kemenkes soal Surat Pemberitahuan Libur Penerimaan Sampel Covid-19

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Gambar surat edaran diduga dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perihal perkembangan penanganan Covid-19 beredar di media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp.

Dalam surat terdapat terdapat logo dari Kemenkes disertai tanda tangan dari Naming Nugrahini.

Surat tersebut berisi pemberitahuan libur penerimaan sample Covid-19 pada 20 Mei sampai 26 Mei 2020 atau setelah Hari Raya Idul Fitri.

Berikut isi suratnya:

"Yth. Para pelanggan BBTKLPP Jakarta. Bersama ini diberitahukan bahwa dalam rangka libur hari raya Idul Fitri tahun 1441 H maka penerimaan sampel COVID-19 dan lingkungan di BBTKLPP Jakarta diterima terakhir pada tanggal 20 Mei 2020 pukul 12.00 WIB. Penerimaan sampel akan dibuka kembali pada tanggal 26 Mei 2020"

Lalu benarkah isi surat tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...

4. Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Berisi Informasi Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai informasi soal vaksinasi covid-19 tahap kedua. Pesan berantai itu ramai disebarkan sejak tengah pekan ini.

Dalam pesan berantai tersebut terdapat informasi untuk mendaftar program vaksinasi covid-19 tahap kedua melalui website pedulilindungi.id. Berikut isi pesan berantai tersebut selengkapnya:

"Bagi yg punya ortu di rumah dan perlu vaksin ...ini sdh mulai buka pendaftaran ya

1. Masuk google chrome

2. Ketik pedulilindungi.id

3. Untuk daftar klik garis 3 pojok kanan

4. Klik login/register5. Klik buat akun peduli lindungi

6. Masukan nama lengkap dan no tlp

7. Login masukan nama lengkap dan no KTP

Bagi lansia kalau daftar imunisasi covid gratis pemerintah daftar di pedulilindungi .Buka aplikasi pedulilindungi daftar dg no ktp.Besok mulai dibuka untuk lansia

https://pedulilindungi.id/"

Lalu benarkah pesan berantai berisi informasi soal pendaftaran vaksinasi covid-19 tahap 2 tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya