Pelajar Diajak Awasi Pelanggaran Pilkada, dari Politik Uang sampai Hoaks

Pelajar memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga agar pemilu berjalan dengan jujur, adil, dan tanpa kecurangan. Serta mencegah pelanggaran yang dilakukan selama pelaksanaan pesta demokrasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Okt 2024, 09:38 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2024, 09:38 WIB
20170215-TPS Unik Seragam SD-Jakarta
Petugas KPPS berseragam pelajar sekolah dasar menunggu warga yang akan menggunakan hak pilih pada Pilkada DKI 2017 di TPS 45 Kelurahan Kebon Pala, Jakarta, Rabu (15/2). Hal itu dilakukan untuk menarik warga datang ke TPS. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta- Pelajar diajak untuk berpartispasi mencegah pelanggaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) seperti politik uang, hoaks, atau kampanye hitam. Denganmelakukan pengawasan bagi pemilih pemula.

Ketua Bawaslu Kota Jakarta Utara, Johan Bahdi generasi muda adalah kekuatan besar dalam proses demokrasi ini, sebab itu keterlibatannya sangat penting dalam mengawasi berjalannya Pilkada.

"Sangat penting melibatkan pemilih pemula untuk ikut melakukan pengawasan sehingga peluang pelanggaran pemilu dapat ditekan," kata Johan, dikutip dari Antara, Senin (28/10/2024).

Menurut Johan, sebagai pemilih pemula, pelajar memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga agar Pilkada berjalan dengan jujur, adil, dan tanpa kecurangan. Serta mencegah pelanggaran yang dilakukan selama pelaksanaan pesta demokrasi.

"Dengan pengawasan partisipatif, semua bisa mencegah pelanggaran seperti politik uang, hoaks, atau kampanye hitam,” ujar Johan.

Anggota Bawaslu Jakarta Utara Yapto berharap pemilih pemula di wilayah Jakarta Utara dapat semakin kritis dan peduli terhadap proses pemilihan yang bersih dan transparan.

"Kami butuh pemuda yang berani bertindak, bukan hanya sebagai pemilih, tapi juga sebagai pengawas yang aktif dalam menjaga pemilihan tetap sesuai aturan,” kata dia.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya