Benda Langit Misterius Dekat Bima Sakti Buat Astronom Bingung

Penelitian baru telah menemukan bukti bahwa itu sama sekali bukan planet.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 16 Mar 2017, 15:45 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 15:45 WIB
Benda Langit Misterius Dekat Bima Sakti Buat Astronom Bingung
Penelitian baru telah menemukan bukti bahwa itu sama sekali bukan planet.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah benda langit misterius yang terlihat melayang sendirian di ruang angkasa telah membuat bingung para astronom. Objek tersebut kemudian diberi nama dengan nama yang cukup rumit, yaitu CFBDSIR J214947.2-040308.9.

Benda langit tersebut ditemukan pada tahun 2012 dan awalnya diidentifikasi sebagai planet nakal, yaitu sebuah benda yang mengorbit di galaksi sendiri yang bukan bintang. Akan tetapi, penelitian baru telah menemukan bukti bahwa itu sama sekali bukan planet.

Benda langit tersebut kemudian dikategorikan sebagai hibrida: terlalu kecil untuk menjadi bintang tapi juga terlalu besar untuk menjadi dikategorikan sebuah planet. Objek misterius ini telah menarik perhatian ilmuwan karena terletak dekat dengan sistem tata surya kita yang hanya lebih dari 100 tahun cahaya.

Melansir dari Dailymail, Kamis (16/03/2017), ketika ditemukan pada tahun 2012, peneliti dari Grenoble Alpes University di Perancis memutuskan bahwa itu mungkin sebuah planet nakal. Hal ini berdasarkan diameternya yang kira-kira empat sampai tujuh kali Jupiter.

Tim tersebut juga menyebutkan kalau objek itu bisa menjadi bagian dari kelompok bergerak AB Doradus: koleksi benda-benda planet yang terbentuk pada saat yang sama dan mengorbit bersama galaksi kita bersama-sama. Bila demikian, maka usia objek itu kemungkinan antara 50-120 juta tahun cahaya,

Akan tetapi, pengamatan terbaru dengan NASA Spitzer Space Telescope telah menyanggah klaim tersebut.

"Kami telah menarik kembali pernyataan sebelumnya bahwa benda itu merupakan bagian dari AB Doradus," kata Dr Philippe Delorme.

Pengamatan baru mengungkapkan bahwa objek itu memiliki gravitasi rendah dan kandungan logam yang sangat tinggi. Temuan itu juga menimbulkan pertanyaan tentang massa relatif objek tersebut.

"Akhirnya kami memutuskan kalau benda langit tersebut merupakan hibrida. Ini merupakan sesuatu yang langka," ujar Delorme.

Lebih lanjut, para peneliti masih akan mengkaji benda langit tersebut. Mereka meyakinkan kalau benda langit tersebut tidak berbahaya meski terletak tak jauh dari Galaksi Bimasakti.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya