Pakai Teknologi Canggih, Pianis Tunanetra Bisa Melihat Partitur dan Penonton

Seorang musisi yang memiliki gangguan penglihatan akan kesulitan membaca lembaran musik. Namun dengan teknologi baru, ia bahkan jadi bisa melihat lembaran musiknya, bahkan ia pun bisa melihat penontonnya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Agu 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi pianis tunanetra
Ilustrasi pianis tunanetra. Photo by Claude Gabriel on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Seorang musisi yang memiliki gangguan penglihatan akan kesulitan membaca partitur atau lembaran musik. Namun dengan teknologi baru, ia bahkan jadi bisa melihat lembaran musiknya, bahkan ia pun bisa melihat penontonnya.

Dilansir dari Californianewstimes, bantuan perangkat tersebut bernama e-Sight. Teknologi baru ini menawarkan perspektif yang sama sekali baru.

Perangkat ini dipinjamkan secara permanen oleh Komisi Tunanetra. Keunggulan dari perangkat ini yaitu desain kamera yang dapat disesuaikan.

 

 

Kata pianis tunanetra

Salah seorang musisinya, Claude Furnier, menggammbarkan betapa musik sangat penting baginya dan telah menjadi bagian dari hidupnya. Sebab ia sudah mulai bermain musik sejak usianya masih delapan tahun, terlepas dari diagnosisnya dengan gangguan penglihatan parah pada usia tiga tahun.

“Yang salah adalah saraf optiknya. Itu mata yang bisa diganti, tapi saraf optiknya tidak berkembang dengan baik,” katanya, dikutip dari dari californianewstimes. Sehingga, warna, fokus, dan blur Furnier sangat berbeda dari kebanyakan warna lainnya.

Oleh karena diagnosisnya serta untuk mendukung penglihatannya, Furnier selalu menggunakan kacamata berlensa teleskopik selama bertahun-tahun. Namun kacamatanya tersebut memiliki banyak keterbatasan, meskipun sedikit membantunya dala membaca lembaran musiknya yang dimodifikasi.

“Untuk beberapa alasan, ketika saya melihat ke bawah ke keyboard, saya harus berdiri dan meletakkan kepala saya kembali ke posisi yang persis sama,” katanya menjelaskan kesulitannya setiap tampil.

Furnier sendiri menerima perangkat yang disebut eSight tersebut pada bulan Juni. Ia juga menyebutkan kalau teknologi yang dapat dikenakan ini merupakan terobosan dalam memfokuskan kembali banyak aspek kehidupannya.

 

Bisa melihat penonton

“Rata-rata yang saya gunakan saat ini sekitar 8x (perbesaran) dan saya bisa melihat seperempat halaman musik,” katanya. Bahkan dengan perangkat ini juga memberinya kesempatan untuk akhirnya melihat penontonnya.

“Saya bisa membaca musik di eSight dan mendongak sambil berkata, "Oh, penonton saya. Padahal saya sebelumnya benar-benar tidak pernah melihatnya.”

 

Infografis Yuk Kenali KIPI dan Penanganan Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Yuk Kenali KIPI dan Penanganan Usai Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Yuk Kenali KIPI dan Penanganan Usai Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya