Liputan6.com, Jakarta Google Jepang sedang mengembangkan teknologi yang memungkinkan penyandang tunanetra untuk jogging sendiri. Sebuah teknologi baru membantu pelari tunanetra ini tetap aman di jalurnya.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari NHK, teknologi tersebut merupakan aplikasi khusus yang terpasang di smartphone yang memanfaatkan kamera yang sudah dilengkapi AI (artificial Intelligence) pengenalan gambar yang diproduksi Google di Jepang. Smartphone tersebut kemudian dipasang di perut pelari dan kameranya akan menganalisis posisi orang tersebut dan garis yang digambar di tanah.
Mode suara
Mode suara berbeda membantu pengguna untuk mengetahui jalur mereka. Jika pelari berada di jalur, perangkat mengeluarkan suara lembut. Tetapi jika menyimpang, suaranya menjadi lebih keras, sebagai peringatan.
Terciptanya teknologi ini atas harapan untuk menempatkan sistem untuk penggunaan praktis.
Advertisement
Penyandang tunanetra ikut serta dalam penelitian ini
Adapun penyandang tunanetra, Misono Masamitsu, ikut serta dalam penelitian ini. Ia mengungkapkan dirinya yang bisa berlari sendiri memberinya rasa kebebasan.
"Kalau biasanya maraton adalah olahraga yang membuat pelari berlari sendiri. Maka teknologi ini memberi kesempatan bagi penyandang tunanetra untuk menikmati pengalaman itu (maraton dalam bentuk nyata)" kata Misono, dikutip dari NHK.
Google mengatakan akan terus menyempurnakan sistem agar tetap berfungsi bahkan ketika jalur tertutup oleh dedaunan atau lumpur yang berserakan.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement