Asteroid 2014 DX110 Menyalip Bulan dan Dekati Bumi, Berbahaya?

2014 DX110 'berpotensi bahaya' akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi pada 350 ribu kilometer. Lebih dekat dari jarak Bumi-Bulan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 05 Mar 2014, 11:05 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2014, 11:05 WIB
Asteroid 2014 DX110 (Photo : REUTERS/NASA/Handout)

Liputan6.com, Pasadena Sebuah asteroid raksasa, yang diklasifikasikan 'berpotensi bahaya' akan mendekat ke Bumi besok, saat ia melayang antara planet manusia dan Bulan.

Diberi nama 2014 DX110, batu angkasa berdiameter 30 meter itu akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi pada 350 ribu kilometer pada Rabu 5 Maret 2014 pukul 21.07 GMT atau Kamis dini hari pukul 04.07 WIB.

Ia bahkan lebih dekat daripada jarak Bumi-Bulan yakni 384.403 kilometer. Melaju dengan kecepatan 14,85 km/detik.

Seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Rabu (5/3/2014), 2014 DX110 menjadi bagian dari kelompok asteroid pelintas Bumi yang dikenal sebagai 'Apollo class',  yang  berpotensi menimbulkan ancaman terhadap umat manusia.

Kembali melintasnya batu angkasa kembali menimbulkan kekhawatiran tentang kerentanan planet kita terhadap 'tamu-tamu liar' dari luar angkasa, meski para ilmuwan memastikan,  2014 DX110 tak akan mendatangkan bahaya pada Bumi  dan segala isinya.

Apalagi, masih lekang dalam ingatan 'horor' pada Februari 2013, saat meteorit kelas Apollo meledak di langit kota Chelyabinsk, Rusia.

Ledakan tersebut 30 kali lebih kuat dari 'Little Boy' -- bom atom yang meluluhlantakkan Kota Hiroshima di Jepang. Meski tak sampai menimbulkan korban jiwa, ledakan tersebut memecahkan kaca-kaca gedung dan melukai 1.500 orang.

NASA: Jangan Khawatir



Meski berjarak lebih dekat dari Bulan, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, 2014 DX110 tak akan membahayakan manusia.

"Seperti yang terjadi sekitar 20 kali setahun, dengan kemampuan deteksi saat ini, sebuah asteroid melewati Bumi secara aman pada Rabu (Kamis dini hari), lebih dekat dari jarak dari Bumi ke Bulan," demikian pernyataan yang dimuat di laman Jet Propulsion Laboratory NASA.

NASA mendeteksi, melacak, dan mencirikan asteroid dan komet menggunakan teleskop berbasis tanah maupun yang diluncurkan ke luar angkasa. Program deteksi obyek dekat Bumi atau Near-Earth Object Observations Program alias "Spaceguard" akan menentukan apakah benda langit tersebut berpotensi berbahaya bagi Bumi.  

Sementara, The Virtual Telescope Project and Slooh akan menampilkan detik-detik Asteroid 2014 DX110 ketika mendekati Bumi secara terkini atau real-time.

Para pengamat angkasa pun bisa menyaksikan pemandangan spektakuler saat batu angkasa itu melintas dalam jarak relatif dekat -- lewat teleskop. Semoga, tak ada insiden apa pun yang terjadi. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Ledakan Meteorit Rusia Terkait Asteroid DA14 di Atas Indonesia?
Pecahan Meteorit Berbobot 570 Kg Diangkat dari Danau Rusia
Deputi PM Rusia: Asteroid 400 Meter Ancam `Ledakkan` Bumi 2032




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya