Liputan6.com, Nepal - Longsor salju Gunung Himalaya akibat badai yang terjadi di kawasan tersebut menelan korban jiwa. 20 Orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.
"Hampir setengah dari mereka orang asing yang berada di tengah-tengah musim pendakian Oktober," kata pejabat setempat, dikutip dari situs Tampa Bay, Kamis (16/10/2014).
Puluhan orang dikhawatirkan terkubur di bawah bongkahan salju dan puing-puing longsor.
Sementara itu, petugas berhasil menyelamatkan 22 orang pada Rabu 15 Oktober waktu setempat. Namun badai salju setinggi 2 kaki memaksa tentara dan polisi menghentikan operasi penyelamatan.
Sejauh ini, 12 jasad pendaki ditemukan di dekat Thorong La, termasuk 2 pendaki asal Israel dan 2 warga Polandia serta 8 dari Nepal. Dan di distrik Manang ada 4 warga Kanada serta 1 orang India ditemukan tewas dalam longsoran salju di sepanjang celah gunung.
"Butuh waktu berhari-hari untuk mengangkat tubuh para korban dari bongkahan salju," kata petugas kepala di distrik tersebut, Devendra Lamichhane.
Banyak pengunjung juga terlihat bergegas menyelamatkan diri di sebuah warung teh di dekatnya, tetapi beberapa dari mereka mengalami luka patah tulang.
Jumlah korban tewas di jalur Annapurna, Nepal tengah -- rute terpopuler bagi para pendaki selama puncak masa pendakian pada Oktober -- telah melampaui jumlah korban bencana besar lainnya yang terjadi di Himalaya tahun ini.
Enam bulan lalu, 16 pemandu wisata atau Sherpa tewas akibat longsoran salju di Gunung Everest, bencana terburuk yang pernah terjadi di puncak tertinggi dunia itu. Insiden itu menimbulkan kecemasan para Sherpa, yang penghidupannya bergantung pada wisata yang digerakkan para pendaki asing.
Baca Juga
Dilansir dari VOA News, sisa-sisa topan besar Hudhud di India, tetangga Nepal, memicu hujan dan salju di kawasan utara pegunungan Nepal pada puncak musim orang mendaki. Sehingga memicu longsor salju di Gunung Himalaya.
Seorang polisi lokal mengatakan kepada kantor berita Perancis, salju di sana telah mencapai ketinggian hingga 91 cm.
Advertisement