Polisi Hong Kong 'Sapu' Lokasi Demo yang Diduduki 2 Bulan

Aparat telah mengeluarkan peringatan kepada pendemo Hong Kong, agar segera meninggalkan lokasi unjuk rasa yang ditempati 2 bulan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Des 2014, 13:01 WIB
Diterbitkan 11 Des 2014, 13:01 WIB
Petugas bersihkan lokasi demo Hong Kong. (Reuters)
Petugas bersihkan lokasi demo Hong Kong. (Reuters)

Liputan6.com, Hong Kong - Polisi di Hong Kong siap mengambil tindakan terhadap mahasiswa demonstran yang sudah dua bulan memblokir jalan-jalan di pusat kota.

"Kami akan membantu petugas pengadilan di mengosongkan wilayah yang dicakup oleh perintah pengadilan dan kemudian akan bergerak untuk membuka kembali jalan diblokir lainnya," kata polisi seperti dikutip dari CNN, Kamis (11/12/2014).

Pada Kamis pagi, juru sita membacakan perintah pengadilan, mengatakan demonstran untuk berkemas dan pergi dengan sendirinya. Lalu mulai pembongkaran dan pemindahan barikade di tepi area protes.

Para petugas pengadilan membawa logam dan plastik hambatan yang telah diikat, serta payung rusak simbol gerakan protes itu.

Sebelumnya, dikutip dari BBC, aparat telah mengeluarkan peringatan kepada peserta demonstrasi agar meninggalkan lokasi supaya polisi bisa membersihkan barikade. Tetapi sejumlah demonstran menolak untuk pergi.

Jumlah demonstran telah menurun ke angka ratusan saja dari jumlah semula yang mencapai puluhan ribu orang ketika mereka pertama berkumpul di bulan September. Polisi menetapkan tenggat untuk mahasiswa angkat kaki dari lokasi demonstrasi yaitu pukul 09.00 waktu setempat atau 08.00 WIB.

Massa ingin Beijing mengizinkan pemilu bebas untuk menentukan pemimpin Hong Kong pada 2017. Cina mengatakan semua orang bisa memilih tapi komite pro Beijing akan memilih para kandidat yang bertarung di pemilu.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Hong Kong CF Leung mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa pembersihan perlu dilakukan karena aksi protes telah menghambat banyak kegiatan keseharian masyarakat Hong Kong, termasuk mencari nafkah.

"Pemerintah dan polisi memiliki tanggung jawab dan tekad untuk mengambil semua tindakan agar tatanan sosial kembali pulih agar 7 juta warga bisa kembali hidup dan bekerja secara normal," kata Leung awal pekan ini.(Tnt/Mut)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya