Liputan6.com, Athena - Belum lagi jelas keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 dan nasib 162 orang yang ada di dalamnya, kecelakaan transportasi kembali terjadi. Sebuah kapal feri berbendera Italia terbakar di Laut Adriatik -- laut yang memisahkan Semenanjung Italia dengan Semenanjung Balkan pada Minggu 28 Desember sore.
Satu orang dipastikan tewas saat berusaha melarikan diri dari Kapal Norman Atlantic, sementara ratusan penumpang lainnya menunggu bantuan di tengah kapal yang terkepung api di lepas pantai Yunani.
Para petugas penyelamat bekerja hingga malam untuk mengevakuasi para penumpang menggunakan helikopter.
Pada Senin dini hari, penjaga pantai Italia mengonfirmasi bahwa 201 orang berhasil dievakuasi, sementara 276 penumpang dan awak kapal masih berada di feri yang terbakar.
Api sudah berhasil dikendalikan, namun asap tebal dan cuaca yang tak mendukung membuat evakuasi terhambat. Penumpang yang berhasil dievakuasi dipindahkan ke kapal pengangkut barang juga armada Angkatan Laut Utalia. Dari sana mereka akan dibawa ke pelabuhan Brindisi Italia atau ke sejumlah rumah sakit -- bagi yang mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup asap atau menderita hipotermia.
Saat upaya penyelamatan masih dilakukan, pemberitaan media Italia dan Yunani fokus pada penyebab kecelakaan -- yang diyakini bermula di lokasi parkir kapal. Salah satu sopir truk mengaku, truk-truk penuh minyak 'berserakan mirip sarden', kargo menggores langit-langit, yang mungkin bisa memicu api.
"Mereka yang menunggu bantuan di dek atas "mati-matian menahan dingin dan tercekik asap. Sebaliknya, kaki mereka terasa terbakar dari panasnya api kebakaran," kata seorang penumpang Yunani pada RAI TV, seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Senin (29/12/2014).
Baca Juga
Sejumlah penumpang menggambarkan, adegan yang terjadi mirip seperti Tragedi Kapal Titanic.
Kecelakaan tersebut menjadi pemberitaan utama di Yunani, Italia, dan sejumlah negara yang warganya ikut menjadi korban. (Ein/Mvi)
Advertisement