Pesawat AirAsia Dilaporkan Keluar Landasan di Bandara Filipina

Pesawat AirAsia yang dilaporkan keluar landasan (overshoot) saat mendarat di Bandara Kalibo Selasa malam. Semua penumpang selamat.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 30 Des 2014, 18:14 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 18:14 WIB
Pesawat AirAsia keluar landasan di Filipina
Pesawat AirAsia keluar landasan di Filipina (Jet Damazo-Santos/Twitter)

Liputan6.com, Kalibo - Di tengah upaya evakuasi penumpang dan serpihan AirAsia QZ8501 di Selat Kalimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, insiden kembali menimpa maskapai negeri jiran tersebut. Untungnya kali ini semua penumpang dan awak pesawat selamat.

Sebuah akun Twitter memposting foto-foto pesawat AirAsia yang dilaporkan keluar landasan (overshoot) saat mendarat di Bandara Kalibo, Aklan Selasa malam (30/12/2014). Di tengah cuaca buruk.

Menurut Jet Damazo Santos, jurnalis dari Rappler Indonesia, penumpang diminta meninggalkan pesawat menggunakan perosotan darurat.

"Mesin langsung dimatikan, kami diperintahkan tak membawa barang bawaan, dan meninggalkan pesawat sesegera mungkin. Sementara itu, truk pemadam kebakaran telah bersiaga. Situasi sepertinya ditangani dengan baik," demikian Liputan6.com kutip dari situs manila.coconuts.co.

"Sepertinya tak ada yang terluka. Cuaca sedang buruk akibat #senangph. Pesawat mendarat jauh dari mulus."

Para penumpang dibawa ke terminal Kalibo, sementara mereka yang lanjut usia segera diberikan bantuan medis.

Situs Safety Network, seperti dikutip dari GMA News, mengindikasikan bahwa pesawat yang mengalami insiden adalah Airbus A320-216 (RP-C8972).

Sementara, seperti dikutip dari situs Rappler, pesawat yang mengalami insiden adalah AirAsia Penerbangan Z2 272 yang terbang dari Manila.

Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari pihak AirAsia Philippines. Seorang pramugari mengatakan, insiden diduga karena angin kencang.

Insiden di Filipina terjadi 2 hari setelah musibah yang menimpa AirAsia QZ8501. Pesawat AirAsia Airbus A320-200 itu berangkat dari Bandara Internasional Juanda Sidoarjo pukul 05.20 WIB. Kapal terbang itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB, namun hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.

Pilot sempat minta izin ke menara ATC untuk mengubah haluan dan naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari awan berbahaya. Pada Selasa siang serpihan dan jasad ditemukan di Selat Kalimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.  (Ein/Riz)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya