Dubes Jerman: Serangan ke Charlie Hebdo Bukan Ajaran Islam

Dubes Witschel juga menjelaskan perbuatan keji yang dilakukan oleh Cherif dan Said Kouachi sebagai tindakan teroris yang buruk.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 12 Jan 2015, 13:46 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2015, 13:46 WIB
Dubes Jerman Minta Pemberlakuan Syariah di Aceh Tak Diskriminatif
Penerapan hukum Islam ini menjadi hal yang cukup disorot oleh beberapa perwakilan asing di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel angkat bicara mengenai  penyerangan terhadap majalah Charlie Hebdo. Ia menilai penyerangan ini merupakan perbuatan yang menentang ajaran Islam.‎

"Jika dalam Islam‎ sendiri menentang kekerasan tapi malah dilakukan, sama saja dengan menentang Islam itu sendiri," kata Witschel, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (12/1/2015).

Witschel juga menjelaskan perbuatan keji yang dilakukan oleh Cherif dan Said Kouachi sebagai tindakan teroris yang buruk. Selain menyinggung Islam, perbuatan tersebut juga sudah menyinggung hal-hal lain.

"Tentu itu merupakan serangan teroris yang sangat buruk. Ini bukan cuma terkait dengan pembunuhan jurnalis tapi sudah merembet ke hal-hal lainnya," jelasnya.

"Serangan ini sama saja menentang demokrasi dan menentang kebebasan media. Ini menjadi musuh besar dari demokrasi dan merupakan penentangan terhadap Islam sendiri," sambung dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pada Rabu 7 Januari lalu, kakak-beradik bernama Cherif dan Said Kouachi menyerang kantor majalah satire Charlie Hebdo, Paris hingga mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier dan 2 polisi.

Pelaku kemudian kabur ke utara Parisdan merampok sebuah SPBU. Tak lama berselang, seorang polisi wanita tewas ditembak. Keesokan harinya pada Jumat 9 Januari, terjadi penyanderaan oleh seorang pria hingga berujung 4 sandera dan pelaku tewas.

Untuk menyolidkan masyarakat internasional dan semua golongan, sekitar 3,7 juta orang berkumpul di alun-alun Kota Paris, Prancis untuk menggelar aksi damai pasca-penyerangan oleh pelaku teroris‎ tersebut.

Sejumlah pemimpin negara hadir, termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Kanselir Jermin Angela Merkel, PM Spanyol Mariano Rajoy, dan PM Inggris David Cameron juga turut datang. Demikian yang dilansir CNN.

Aksi yang juga dihadiri Pemimpin Masjid Besar Paris yang juga Presiden Dewan Komunitas Islam Prancis Dalil Boubakeur ini dimulai pada Minggu 11 Januari 2014 pukul 15.00 waktu setempat. (Ger/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya