Liputan6.com, Amman - Pemerintah Yordania mengeksekusi mati 2 tahanan kasus terorisme pada Rabu (4/2/2015) dini hari. Termasuk seorang perempuan yang diaku sebagai 'saudari' kelompok ISIS.
Tindakan tersebut diambil pasca-kemunculan video yang menunjukkan ISIS membakar hidup-hidup pilotnya, Letnan Muath al-Kaseasbeh, yang disandera kelompok militer tersebut sejak Desember 2014. Hanya selang beberapa jam.
Juru bicara pemerintah Yordania Mohammed al-Momani mengatakan, 2 narapidana yang dieksekusi adalah Sajida al-Rishawi dan Ziad al-Karbouli.
Al-Rishawi, perempuan itu divonis mati atas keterlibatannya dalam pemboman terhadap 3 hotel di ibukota Amman pada tahun 2005 yang menewaskan puluhan orang. Sabuk bunuh diri perempuan Irak berusia 44 tahun itu tak meledak saat itu, ia pun berusaha melarikan diri, namun tertangkap.
Al Rishawi punya kaitan dengan Al Qaeda cabang Irak, cikal bakal ISIS. Sementara, Ziad Al-Karbuli adalah mantan pembantu Abu Musab al-Zarqawi, pentolan Al Qaeda di Yordania yang terbunuh 2006 lalu.
Sudah dua kali Yordania ditawari menukar pilotnya dengan Al Rishawi. Namun, pihak ISIS tak bisa menunjukkan bukti penerbang itu dalam kondisi bernyawa.
Akhirnya, video 22 menit yang dikonfirmasi otentik menguak nasib sang pilot Muath al-Kaseasbeh (26) yang tertangkap saat pesawatnya jatuh selama misi pemboman di Suriah 24 Desember 2014.
Rekaman mengerikan dan sadis, di mana sang pilot berdiri di sebuah kandang besi dan dibakar hidup-hidup itu bisa jadi dibuat sebulan lalu.
ISIS sebelumnya berusaha menukar Letnan al-Kaseasbeh dengan Sajida al-Rishawi.
Apakah Yordania sedang melakukan aksi balas dendam?
Juru bicara pemerintah Mohammad al-Momani sebelumnya menegaskan video itu adalah bukti. "Mereka yang meragukan kebiadaban ISIS kini melihat buktinya," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari CNN.
"Dan bagi mereka yang meragukan kekuatan Yordania, juga akan segera melihat buktinya. Darah Al-Kasasbeh tak akan tumpah sia-sia."
Di Amman dan beberapa kota di Yordania, warga turun ke jalan. Menuntut balas dendam.
Salah satu demonstran membawa poster. Kalimat yang tertera di sana adalah: "Mereka membakar hati kita, jadi mari kita membakar sarang mereka, juga anggota mereka yang ada di penjara."
Sementara itu di Washington DC, Amerika Serikat. Presiden Obama mengutuk apa yang dilakukan ISIS.
"Ini hanya salah satu indikasi kekejaman dan kebiadaban organisasi itu,"kata Obama, yang pada Selasa malam bertemu dengan Raja Yordania, Abdullah di Ruang Oval.
"Itu melipatgandakan kewaspadaan dan tekad koalisi global untuk memastikan bahwa mereka (ISIS) terdegradasi dan akhirnya dikalahkan." (Ein/Tnt)