Kisah Pria dan Tim Sepak Bola Lolos dari Germanwings Maut

"Sebelum terbang, aku demam. Sehingga berniat mengubah jadwal penerbangan dan terbang dengan Germanwings 4U 952".

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Mar 2015, 15:39 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2015, 15:39 WIB
Kisah Pria dan Sekelompok Tim Bola Lolos Maut Germanwings
"Sebelum terbang, aku demam. Sehingga berniat mengubah jadwal penerbangan dan terbang pada hari di mana pesawat Germanwings 4U 952".

Liputan6.com, Berlin - Di balik kesedihan para keluarga dan kerabat korban Germanwings 4U 9525, terselip cerita dari seorang pria yang berhasil lolos dari maut. Ia bukan korban selamat, namun terhindar dari bencana karena tak jadi mengudara dengan penerbangan tersebut.

Adalah Manuel Blasco pria yang beruntung itu. Ia menceritakan bagaimana dirinya lolos maut karena sang istri tak mengizinkannya mengubah penerbangan pada menit-menit terakhir.

Awalnya, tutur Blasco, ia berniat untuk menukar penerbangannya pada Senin 23 Maret dengan Airbus A320 yang jatuh pada Selasa 24 Maret. Gara-garanya ia mendadak meriang.

"Pagi hari sebelum terbang, aku demam. Sehingga berniat mengubah jadwal penerbangan dan terbang dengan Germanwings 4U 9525," ucap Blasco seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (25/3/2015).

"Istriku yang membuatku berubah pikiran. Dia meyakinkanku bahwa aku bisa terbang hari itu (Senin) dan beristirahat sesampainya di Kota Cologne," tambah dia.

Walau begitu, awalnya dia tetap mencoba menukar tiket pesawat untuk Selasa. Tapi ternyata harganya begitu mahal.

"Ketika aku bertanya untuk mengubah jadwal penerbangan di loket Lufthansa di Bandara Barcelona, mereka mengatakan pesawat yang akhirnya jatuh itu sudah full. Aku juga harus membayar lebih untuk memesan tempat duduk," beber dia.

"Mengetahui harus mengeluarkan biaya cukup banyak, akhirnya aku tak jadi pindah dan terbang dengan rencana awal pada hari Senin," lanjut Blasco.

Seorang wanita juga dilaporkan tak jadi terbang dengan penerbangan tersebut karena merasa tak enak badan. Wanita itu sedang hamil besar.

Keberuntungan juga menaungi tim sepakbola asal Swedia, Dalkurd FF. Mereka lolos dari kematian setelah memutuskan tak memesan tiket Germanwings 4U 9525.



Tim dan staf klub sepak bola itu seharusnya menumpang Germanwings 4U 9525. Tetapi karena pertimbangan waktu transit dari Düsseldorf ke Swedia terlalu lama, akhirnya mereka membagi diri menjadi 3 kelompok. Mereka tetap naik Germanwings, namun bukan 4U 9525

Satu grup terbang dari Barcelona melalui Munchen dan 2 kelompok lainnya melalui Zurich, Swiss. Saat itu ada 4 penerbangan meninggalkan Barcelona, salah satunya Germanwings 4U 9525.

"Kami seharusnya berada dalam penerbangan itu dan sempat melakukan check in bersama dengan para korban. Pengalaman ini tidak bisa dipercaya," ucap direktur olahraga Dalkurd Adil Kizil kepada Aftonbladet.

Ketika delegasi Dalkurd FF yang terdiri dari 29 orang mendarat dan mengetahui pesawat Germanwings 4U 9525 jatuh, mereka pun sangat shock.

"Semua orang di pesawat nahas itui check-in di tempat yang sama seperti kami. Kami juga terbang dengan pesawat anak perusahaan Lufthansa, sehingga semua orang pergi ke pintu yang sama sebelum terbang. Kami beruntung," ucap Kizil.

Pesawat Germanwings 4U 9525 jatuh di pegunungan Alpen, Prancis, 24 Maret, membawa 144 penumpang, termasuk 2 bayi dan 16 remaja, serta 6 awak.

Menurut data manifes, 150 orang di pesawat nahas yang terbang dari Barcelona menuju Dusseldof itu di antaranya adalah 67 warga Jerman, 40 Spanyol, 1 Belgia, 1 Belanda, dan 2 Australia. Data lengkapnya masih ditelusuri. (Tnt/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya