Usai Bom Besar, PM Thailand Rombak Kabinet

Perombakan itu hanya tinggal tunggu persetujuan dari Raja Bhumibol Adulyadej.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 18 Agu 2015, 11:51 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 11:51 WIB
PM Thailand Minta Maaf Soal Bikini
Mantan Kepala Angkatan Bersenjata Thailand itu menjelaskan, maksud dari perkataannya adalah positif.

Liputan6.com, Bangkok - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan Ocha dilaporkan sudah memilih beberapa nama baru untuk ditempatkan dalam kabinetnya. Dia mengatakan, perombakan itu hanya tinggal tunggu persetujuan dari Raja Bhumibol Adulyadej.

Sebelumnya, pada Kamis 13 Agustus 2015, PM Prayuth mengindikasikan bahwa ia akan merombak kabinetnya. 

Namun, pengumuman reshuffle pada hari Selasa (18/8/2015) dinilai sangat mengejutkan. Sebab, keputusan itu diambil sehari setelah indisen ledakan besar yang terjadi Bangkok.

"Saya sudah mendaftarkan nama-nama dan tinggal menunggu persetujuan Raja," ucap Prayuth seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/8/2015).

Ketika disinggung mengenai tujuan perombakan ini, Mantan Panglima Militer Thailand tersebut memilih bungkam. Dia pun tidak mau membocorkan siapa saja menteri yang akan dicopotnya.

Pada hari Minggu 17 Agustus 2015, sebuah bom meledak di keramaian depan Kuil Erawan. Hingga saat ini, sudah 22 orang yang dinyatakan tewas termasuk 8 warga asing.

Thailand di bawah junta militer kepemimpinan Prayuth, kerap mendapat protes keras dari warganya. Kinerja lebih dari setahun ini mendapat sorotan akibat kondisi ekonomi Thailand yang tak kunjung membaik dan diduga menjadi dasar kenapa perombakan kabinet dilakukan. (Ger)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya