Liputan6.com, MIna - Tragedi Mina meninggalkan duka mendalam di benak banyak orang. Termasuk seorang wanita di Mekah ini, yang selamat dari musibah tersebut.
Ia yang tengah menjalani ibadah haji tahunan, menceritakan bagaimana kepanikan pecah di antara para jemaah haji yang berujung tewasnya 717 orang dan melukai 863 lainnya.
Menurut wanita yang tak disebutkan identitasnya itu, tragedi memilukan tersebut terjadi ketika 2 kelompok jemaah haji bertubrukan di persimpangan jalan.
Advertisement
"Kami baru kembali dari Jamarat (lokasi melempar jumrah), dan dalam perjalanan pulang itu aku bertemu suamiku yang akan menuju ke Jamarat. Jemaah mulai saling dorong, mereka mendorong hingga orang lain terjatuh. Saya hampir mati...," kata wanita itu sambil sedikit menangis dalam sebuah wawancara yang dikutip dari The Guardian, Sabtu (26/9/2015).
Wanita itu merasa beruntung bisa selamat dari tragedi Mina. Namun ia tak menyebutkan bagaimana kondisi sang suami yang juga berada di lokasi tersebut.
Naluri bertahan hidup menaungi Mohammed Awad yang juga terlibat dalam tragedi Mina. Ia menceritakan dirinya yang memanjat gerbang tinggi bersama sejumlah orang. Panik bukan kepalang rasanya.
Baru sejam kemudian ia bisa mencari ayahnya, yang ditemukan di bawah tumpukan manusia -- setidaknya 10 orang -- namun untungnya, pria 56 tahun tersebut masih bernyawa.
"Tumpukan manusia yang ada di sana tak terhitung banyaknya. Menumpuk tinggi," kata Awad, seperti dikutip Liputan6.com dari Global News.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan insiden itu disebabkan oleh orang-orang tidak mengikuti petunjuk rute menuju lokasi lempar jumrah.
"Insiden injak-injakan itu terjadi karena terjadi kepadatan jemaah, dan juga akibat jemaah tak mengikuti instruksi terkini dari petugas dan Kementerian Haji. Bagaimanapun, ini adalah Kuasa Tuhan," tutur Khalid al-Falih.
Berbeda dengan jalanan yang landai dan lebar menuju Jamarat, rute yang membelah perkampungan tenda di Mina relatif sempit. Lebar jalan tempat terjadinya musibah hanya selebar 12 meter. Gerbang-gerbang tinggi didirikan di kiri dan kanannya.
Raja Arab Saudi, Salman kemudian turut berbelasungkawa terhadap korban tragedi Mina. Ia menyampaikan langsung rasa kehilangannya melalui sebuah pidato yang disiarkan langsung televisi lokal pada Kamis 24 September 2015 waktu setempat. Tak lama setelah musibah itu terjadi.
"Saya telah memerintahkan peninjauan terhadap perencanaan penanganan haji tersebut. Untuk secepatnya menyelidiki insiden menyedihkan yang menewaskan 717 orang dan melukai 863 orang di perempatan Jalan 204 di Mina -- beberapa kilometer sebelah timur Mekah," kata Raja Salman seperti dikutip dari Al Arabiya. (Tnt/Ans)