Liputan6.com, Changchun - Seorang wanita seberat 240 kilogram asal Changchun mendapat gelar sebagai ‘wanita terberat di Tiongkok’. Karena masalah berat badan itu, ia baru-baru ini telah menjalani bedah bypass lambung.
Dikutip dari Shangaiist, Jumat 13/11/2015, pembedahan dilakukan dengan harapan untuk meningkatkan kesehatan dan rasa percaya diri wanita tersebut.
Baca Juga
Memiliki tubuh yang subur bukan berarti tak jauh dari penyakit, wanita berusia 31 tahun itu pernah dijangkit berbagai masalah kesehatan karena bobotnya, salah satunya kesulitan bernafas.
Advertisement
Memiliki berat badan yang jauh dari proporsional ternyata juga telah mempengaruhi kejiwaannya. Ia mengaku kehilangan rasa percaya diri, membuatnya mengurung diri di rumah selama 6 tahun belakangan ini agar tidak menjadi ocehan orang lain.
Menurutnya, masalah berat badan ia alami karena hobi mengonsumi makanan enak.
“Saya suka daging panggang dan bir. Saya bisa melahap 100 tusuk kebab dan minum 20 botol bir sekali makan," katanya kepada wartawan sebelum dioperasi.
Ia mengaku ketika SMA berat badannya 95 kilogram dan telah mengalami peningkatan sejak kuliah menjadi 150 kilogram.
Kini kesehatan wanita tersebut semakin membaik setelah menjalani pembedahan. Sedikit demi sedikit rasa percaya dirinya mulai meningkat-- hal ini terbukti dengan wawancara yang dilakukannya dengan pihak media.
Ia bahkan bersedia diambil gambarnya, meskipun tetap menggunakan nama samaran dalam kisahnya.
Menurut para dokter, wanita itu nantinya mampu menurunkan berat 50 kilogram setiap tahun setelah pembedahan-- selama ia taat pada pola makan yang sudah diterapkan, mulai dengan mengurangi minum bir secara berlebihan.
Meski tampaknya mustahil, namun, ‘pria tergemuk di Guangxi’ telah berhasil menurunkan berat 130 kilogram setelah melakukan pembedahan serupa tahun lalu dan mengatur pola makannya.
Tiongkok tercatat memiliki populasi orang gemuk ke-2 di dunia dengan Amerika berada di peringkat pertama. Walaupun hal itu sepertinya tidak mengejutkan, karena besarnya jumlah penduduk di sana, penelitian terbaru menunjukkan bahwa 30% kalangan dewasa Tiongkok mengalami masalah berat badan-- dengan sekitar 11% mengalami kegemukan (obese).
Selain itu, hal lebih mengkhawatirkan adalah tingkat kegemukan pada anak yang kian mengalami peningkatan. Di antara 188 negara dalam laporan Lancet (2014), Tiongkok berada di posisi ke-4 teratas dalam jumlah tingkat kegemukan anak. (Alx/Rcy)