'Istana Surgawi' Stasiun Angkasa China Terancam Jatuh ke Bumi

China membenarkan bahwa wahana angkasa miliknya bisa jatuh kapan saja ke bumi pada akhir 2017.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Sep 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2016, 11:15 WIB
Tiangong
Ilustrasi wahana angkasa Tiangong-1 milik China. (Sumber (Adrian Mann/Bisbos.com)

Liputan6.com, Beijing - China meluncurkan purwarupa (prototype) stasiun angkasa Tiangong-1 pada September 2011.

Nama tersebut berarti 'Istana Surgawi'. Tapi, setelah 5 tahun sejak peluncurannya, tidak ada kabar keberadaan wahana antariksa tersebut.

Pihak China mengakui bahwa mereka telah kehilangan kendali atas wahana tersebut.

Dikutip dari geek.com pada Senin (26/9/2016), pihak China tidak langsung mengatakan bahwa Tiangong-1 akan jatuh ke Bumi pada suatu waktu di akhir 2017.

Tidak ada kepastian waktu di akhir 2017 itu karena China sudah kehilangan kendali atasnya.

Kekhawatiran yang ada berkaitan dengan seberapa besar bagian wahana itu yang terbakar habis ketika memasuki atmosfer Bumi ketika jatuh tak terkendali.

Bagian-bagian wahana yang tidak terbakar habis bisa saja jatuh ke kawasan padat penduduk.

Kemungkinan hal tersebut memang kecil, karena besarnya ukuran Bumi dibandingkan wahana itu dan luasan lautan di permukaan bumi, tapi tidak ada yang bisa menjamin.

Awak terakhir yang mengunjungi Tiangong-1 meninggalkan wahana pada Juni 2013 dan stasiun itu berada dalam keadaan 'tidur' sejak saat itu, walaupun China terus mengumpulkan data keadaan komponen-komponen wahana.

Pengumpulan data itu terhenti pada Maret lalu, dilanjutkan dengan penarikan secara terkendali kembali ke Bumi agar terbakar di atmosfer. Tapi, ada sesuatu yang salah.

Sementara itu, stasiun antariksa Tiangong-2 diluncurkan pada 15 September lalu dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di gurun Gobi.

Rencananya, akan ada beberapa misi berawak terkait stasiun angkasa tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya