Survei: Peluang Hillary Singkirkan Trump 90 Persen

Hillary Clinton diprediksi akan memenangkan 303 suara electoral college. Sementara capres bisa menang secara mutlak jika meraup 270 suara.

oleh Citra Dewi diperbarui 08 Nov 2016, 11:43 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 11:43 WIB
Debat Capres Terakhir
Capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton selama debat capres AS ketiga dan terakhir di University of Nevada, Las Vegas, Rabu (19/10). (REUTERS/Mark Ralston/Pool)

Liputan6.com, Washington DC - Hanya beberapa jam sebelum pemilu presiden Amerika Serikat (AS), Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton memiliki peluang 90 persen untuk mengalahkan Capres dari Partai Republik Donald Trump.

Prediksi yang dikeluarkan oleh Reuters/Ipsos States of the Nation tersebut secara kasar sama dengan peluang yang diumumkan pekan lalu.

Dikutip dari Independent, Selasa (8/11/2016), Mantan Menteri Luar Negeri AS itu mengungguli Trump sekitar 45 hingga 42 persen untuk popular vote dan diprediksi akan memenangkan 303 suara di electoral college, sedangkan Trump hanya meraih 235 suara.

Electoral college adalah penentuan kemenangan seorang kandidat. Jumlah tiap electoral collage tiap negara bagian berbeda, di mana terdapat negara bagian yang menentukan kemenangan capres.

Hillary atau Trump bisa menang mutlak (mencapai 270 suara elektoral) melalui banyak cara selama ia menguasai negara bagian penentu.

Dengan kemenangan tipis Hillary pada survei di Florida, Michigan, North Carolina, Ohio, dan Pennsylvania, Trump diprediksi masih dapat memenangkan suaranya di negara bagian tersebut.

Namun jika Trump kalah di dua dari tiga negara bagian, yakni Florida, Michigan, dan Pennsylvania, Hillary dipastikan akan menang. Pada saat bersamaan, Trump harus memastikan bahwa dirinya meraup suara di basis Partai Republik, Arizona.

Florida dengan jumlah electoral college 29 suara, merupakan negara bagian yang krusial bagi Trump. Jika Hillary menang di Florida, maka istri Bill Clinton itu hanya butuh memenangkan suara di tiga negara bagian yang memiliki swing voters, yakni Ohio, Michigan, dan Pennsylvania.

Berdasarkan jajak pendapat, Hillary mengungguli Trump di Florida dengan perbedaan tipis, yakni sebesar 48 hingga 47 persen. Di negara bagian tersebut, Hillary memimpin Trump sebanyak 75 poin dalam pemilih kulit hitam dan 20 poin di kalangan Hispanik.

Sementara itu pada jejak pendapat di Arizona, Trump mengungguli Hillary sebanyak 5 poin. Namun negara bagian itu telah bergerak mantap untuk mendukung Hillary dalam beberapa pekan terakhir.

Bila Trump menang di Arizona, ia juga harus berhadapan dengan Evan McMullin di Utah, yang merupakan salah satu markas Partai Republik. McMullin merupakan calon independen asal Utah yang juga merupakan mantan petugas CIA.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya