Liputan6.com, Washington, DC - Sebuah poling terbaru dari Quinnipiac University menyebutkan, mayoritas warga Amerika Serikat meminta presiden terpilih mereka, Donald Trump, tak lagi bermain Twitter.
Dari poling itu, sekitar 64 persen orang AS mengharapkan akun @realDonaldTrump ditutup. Sehingga Trump tak lagi berkicau berisik di dunia maya.
Baca Juga
Akun itu dimiliki Trump semenjak 2009 dengan jumlah pengikuti 19 juta. Demikian dikutip dari CNN Money, pada Senin (16/1/2017).
Advertisement
Lebih detil lagi, polling dari universitas itu mengungkapkan, sekitar 71 persen warga AS berumur 18-34 tahun berharap Trump menutup akunnya.
Adapun respoden yang mengklaim sebagai Republikan terbagi. Sekitar 49 persen dari mereka mengatakan Trump mempertahankan akun itu sementara 45 persen lainnya memilih tutup.
Trump telah berkicau lebih dari 34 ribu tweet dari akun Twitter itu. Dan tak ada tanda-tanda ia akan berhenti semenjak kemenangannya pada November lalu.
Dalam sembilan minggu semenjak Pemilu, Trump telah membuat sejumlah headline di seluruh media dunia dari kicauan yang dia buat. Mulai dari pembakaran bendera, harga Air Force One, dan ungkapannya marah kepada aktris Meryl Streep.
Kebanyakan tweet Trump dikeluarkan pada jam sibuk di pagi hari. Tanda dia terprovokasi dengan berita-berita yang dilihat di TV.
Kendati demikian, kalaupun akun pribadi Trump ditutup, hal itu tak akan membuatnya berhenti berkicau.
Bagaimanapun Trump akan mewarisi akun @POTUS, twitter resmi Presiden AS saat nanti Obama akan menanggalkan jabatannya pada bulan ini.
Obama adalah presiden AS pertama yang memiliki akun Twitter. Dan seluruh tweet Obama yang berjumlah 300 akan disimpan dalam arsip tapi dihapus dari lini masa ketika Trump nanti disumpah pada 20 Januari 2017.
Sean Spicer, yang kelak akan juru bicara Gedung Putih di pemerintahan baru mengatakan ia berharap Trump akan berkicau di dua akun.
Akun pribadi @realDonaldTrump dan @POTUS.