Tas Berisi Bom Ditemukan di Truk yang Teror Swedia

Sebuah media mengabarkan ada temuan bahan peledak di dalam kendaraan yang digunakan dalam insiden teror truk Swedia,

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Apr 2017, 18:36 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 18:36 WIB
Kendaraan yang digunakan dalam insiden teror truk Swedia. (AP)
Kendaraan yang digunakan dalam insiden teror truk Swedia. (AP)

Liputan6.com, Stockholm - Sebuah tas berisi bahan peledak yang belum diaktifkan ditemukan di dalam kendaraan curian yang digunakan dalam insiden teror truk Swedia. Demikian dilaporkan lembaga penyiaran publik negeri itu, SVT mengutip beberapa sumber polisi.

"Bahan peledak yang berupa bom rakitan ditemukan dalam tas. Penyerang sepertinya mengalami luka bakar yang disebabkan oleh bahan peledak itu," lapor SVT yang dikutip dari CNN, Sabtu (8/4/2017).

Kendati demikian, mengutip Channel News Asia, kepala Polisi Keamanan setempat mengatakan kepada TV4 Swedia bahwa ia belum bisa mengkonfirmasi apakah benar ada bahan peledak yang telah ditemukan.

Sebuah truk menabrak kerumunan orang di salah satu kawasan khusus pejalan kaki terbesar di kota Stockholm, di Drottninggatan (Queen Street), pada Jumat 7 April. Kendaraan yang digunakan itu dibajak di luar sebuah restoran di dekatnya, saat proses pengiriman barang.

Truk milik Spendrups Brewery itu kemudian menghantam Ahlens department store. Menewaskan empat orang dan melukai 15 lainnya,

Perdana menteri Stefan Lofven mengatakan insiden teror truk Swedia itu sebagai serangan teroris.

Sejauh ini polisi telah menangkap 2 orang terduga pelaku teror truk Swedia. Pria yang pertama kali diamankan di Marsta diyakini dari Uzbekistan, mengenakan balaclava dengan serpihan pecahan kaca menempel pada pakaiannya.

Menurut surat kabar Aftonbladet, pria berusia 39 tahun asal Uzbekistan itu adalah pendukung ISIS.

Sementara pria kedua yang ditangkap di Hjulsta, terlihat lebih muda.

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya