Ribuan Kadal Tunda Proyek Miliaran Euro di Jerman

Proyek pembangunan rel kereta bernilai jutaan miliar Euro di Selatan Jerman terancam dihentikan sementara waktu gara-gara kadal.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Mei 2017, 12:05 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2017, 12:05 WIB
Lucunya Kadal Kembar Siam Berebut Makanan
Kembar siam ternyata tak hanya dialami oleh manusia, namun juga terjadi pada binatang.

Liputan6.com, Berlin - Proyek pembangunan rel kereta bernilai jutaan miliar Euro di Selatan Jerman terancam molor. Serangan dari dua jenis kadal lah yang jadi penyebabnya.

Ribuan kadal jenis Sand Lizard dan Wall Lizard ditemukan di proyek yang dikenal sebagai Stuttgart 21. Proyek tersebut merupakan bagian jalur baru trans-Eropa sepanjang 56 kilometer.

Menurut perusahaan Duestsche Bans yang merupakan salah satu peserta proyek, biaya yang harus dikeluarkan untuk merelokasi reptil tersebut 15 juta Euro atau Rp 217.5 miliar.

Dua jenis kadal yang ada dalam proyek populasinya terus merosot di Eropa. Lokasi kemunculan reptil itu terletak di jalur antara Stuttgart dan Ulm.

"Penemuan (kadal) tersebut merupakan hasil dari perselisihan antara pihak konservasi dan konstruksi mengenai cara menangani (kadal-kadal) itu. Proyek ini (penyelesaian) harus tertunda selama 18 bulan," sebut Juru Bicara proyek tersebut, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (11/5/2017).

Rencananya, relokasi kadal akan dimulai dengan menangkap mereka menggunakan jaring besar. Setelah semua tertangkap reptil tersebut dibawa ke Untertürkheim.

Selain membayar biaya penangkapan, para pengembang dan penanggungjawab proyek harus merogoh kocek untuk transportasi, pembiayaan habitat baru serta pengawasan.

Kepala Asosiasi Perlindungan Alam Jerman, Johannes Enssle mengatakan, masalah ini sebenarnya bisa dihindari. Asalkan, dari awal Deutsche Bahn mau menangani masalah tersebut secara serius.

"Jika berurusan dengan masalah ini dan seandainya mereka sadar (dari awal) maka tidak harus semahal ini," sebut Enssele.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya