2 Diplomat Pakistan Hilang Saat Melintasi Perbatasan Afghanistan

Dua diplomat asal Pakistan yang berbasis di Afghanistan hilang saat melintasi perbatasan kedua negara saat hendak pulang ke negaranya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Jun 2017, 14:33 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2017, 14:33 WIB
Taliban Pakistan
Taliban Pakistan ingin bergerak ke Kashmir

Liputan6.com, Jalalabad - Dua diplomat Pakistan yang bertugas di kantor konsulat Kota Jalalabad, Afghanistan Timur, dilaporkan hilang sejak 16 Juni 2017 lalu. Menurut Kementerian Luar Negeri Pakistan, keduanya dikabarkan hilang saat hendak pulang ke Tanah Air melalui perjalanan darat.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (19/6/2017) kedua pejabat itu menghilang di perbatasan Torkham dan Jalalabad yang menjadi ibu kota Provinsi Nangarhar.

"Permasalahan tersebut telah kami ajukan kepada otoritas Afghanistan untuk mengupayakan pencarian kedua diplomat secara cepat," ujar pihak Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Sebagai tanggapan, pihak berwenang di Afghanistan telah mengirim tiga kelompok investigasinya untuk memastikan kejadian tersebut.

"Pakistan telah meminta bantuan pemerintah Afghanistan agar semua upaya dilakukan untuk mencari tahu keadaan dua pejabatnya dan membawa pelaku kejahatan ke pengadilan," kata otoritas berwenang di Afghanistan.

Attaullah Khugyani, selaku juru bicara pemerintah Nangarhar mengatakan bahwa gubernur provinsi tersebut telah melakukan upaya pencarian.

Pakistan tak mau berspekulasi siapa dalang di balik kejadian tersebut. Namun beberapa kelompok yang berbasis di Afghanistan telah menargetkan para diplomat sejak beberapa waktu lalu.

Hubungan antara Pakistan dan Afghanistan merenggang sejak beberapa waktu terakhir. Kedua negara saling menuduh keberadaan kelompok Taliban di negara masing-masing.

Pakistan mengklaim pihak Afghanistan tak berbuat banyak untuk membereskan Taliban di negaranya, begitu pula sebaliknya. Kedua negara itu saling tuding satu sama lain dari masa ke masa dengan permasalahan yang sama.

Jalalabad yang menjadi ibu kota Provinsi Nangarhar, adalah pusat perdagangan tersibuk yang berjarak 70 kilometer dari perlintasan utama perbatasan dengan Pakistan, tempat Afganistan mengimpor sebagian besar barangnya.

Wilayah ini diketahui menjadi basis para kelompok garis keras, termasuk Taliban Pakistan dan Afghanistan.

 

 

Saksikan juga video berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya