Ternyata, Mi Instan Indonesia Terkenal di Afghanistan...

Indonesia dan Afghanistan berencana akan perkuat kerja sama di bidang bisnis dan ekonomi.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 30 Mar 2017, 16:09 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 16:09 WIB
Capres Afghanistan
Dua capres Afghanistan, Ashraf Ghani (kiri) dan Abdullah Abdullah (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Afghanistan berencana akan perkuat kerja sama di bidang bisnis dan ekonomi. Rencana itu akan dibahas dalam kunjungan kenegaraan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani ke Indonesia pada awal April mendatang.

"Di bidang ekonomi, kita akan memperkuat kerja sama impor barang konsumen Indonesia ke Afghanistan," ujar Ferdy Pay, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI, kepada awak media saat konferensi pers, Kamis (30/3/2017).

Instabilitas kondisi dalam negeri membuat Afghanistan sering kali mengimpor barang-barang kebutuhan dasar dari negara lain, salah satunya Indonesia.

Selama bertahun-tahun, Afghanistan telah mengimpor produk-produk Indonesia, seperti bahan makanan, barang elektronik, karet, dan ban. 

"Mi instan kita jadi produk terkenal di sana," canda Ferdy Pay.

Selain urusan impor barang, Afghanistan akan menjalin kerja sama perbankan dengan Indonesia.

"Selama ini transaksi perbankan kita (Indonesia) dengan Afghanistan selalu melalui pihak ketiga seperti Dubai. Pada pertemuan nanti kita akan upayakan transaksi bilateral murni tanpa perantara," tambah Ferdy Pay.

Transaksi perbankan Indonesia dengan Afghanistan memiliki beberapa kendala. Misalnya, banyak perusahaan Afghanistan yang berstatus "daftar hitam" sehingga membuat Indonesia lebih berhati-hati dalam menjalin kerja sama bisnis-ekonomi.

Hal ini juga yang membuat Indonesia menggunakan negara lain sebagai pihak ketiga--seperti Dubai, Iran, dan Pakistan--untuk menjalin kerja sama dengan Afghanistan.

"Masalah-masalah (kerja sama bisnis-ekonomi) itu akan dibahas pada pertemuan," tutup Ferdy Pay.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya