Liputan6.com, Washington, DC - Dewan Keamanan PBB mengadopsi rancangan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara.
Salah satu draf AS yang disetujui untuk dijadikan sanksi adalah membatasi perdagangan Korut dengan negara mitra. Di antaranya adalah larangan impor minyak, larangan ekspor tekstil, dan berakhirnya kontrak pekerja Korut di luar negeri.
Sebelum sanksi terbaru ini dijatuhkan, China telah melarang impor bijih besi, besi, dan tembaga serta makanan laut dari Korea Utara. Ini adalah langkah paling keras yang pernah diterapkan oleh salah satu sekutu Pyongyang tersebut.
Advertisement
Dengan DK PBB memberi sanksi ekonomi terhadap Korut, timbul pertanyaan sebesar apa data perdagangan Korut dengan negara-negara yang menjalin kerja sama.
Baca Juga
Dikutip dari Business Insider pada Selasa (19/9/2017), Observatory of Economic Complexity (OEC), sebuah proyek dari MIT media Lab Macro Connections group, meringkas data ekspor Korea Utara yang diambil dari data 2015 dari UN Comtrade and the Center for International Trade.
Menurut OEC, Korea Utara berada di peringkat 119 pengekspor terbesar di dunia. Tahun 2015, nilai ekspor Korut mencapai US$ 2,83 miliar dan impor US$ 3,47 miliar.
"Briket batu bara memiliki presentasi terbesar dalam ekspor Korut tahun 2015 yaitu US$ 951 juta. Diikuti dengan baju jadi pria dan wanita," tulis laporan OEC.
Sedangkan untuk impor, Korea Utara paling banyak membeli minyak mentah.
"Nilai impor minyak mentah mencapai US$ 186 juta diikuti dengan kain tenun filamen sintetis," lanjut laporan itu. Korut juga mengimpor truk, minyak kedelai, dan peralatan siaran.
Laporan itu juga memuat negara yang paling banyak jadi tujuan ekspor dan impor Korut.
"China adalah negara terbesar untuk ekspor dan impor, angkanya masing-masing US$ 2,34 miliar dan US$ 2,95 miliar," beber laporan itu.
Negara kedua sebagai destinasi ekspor dan impor Korut adalah India diikuti dengan Pakistan, Rusia, Burkina Faso, Filipina dan Thailand.
Bagaimana dengan Indonesia?
Korea Utara dan Indonesia memiliki hubungan dagang sejak lama. Impor Korut ke RI jumlahnya sebesar US$ 1,41 juta. Yang paling banyak diimpor adalah residu sayur yaitu sebesar 42 persen dengan total impor senilai US$ 597 ribu
Selain itu, Korea Utara juga mengimpor sabun dari Indonesia senilai US$ 600 ribu.
Berikut grafiknya:
Rahasia Jaringan Bisnis Korut
Angka-angka yang didapat oleh OEC adalah data resmi. Namun, sebuah investigasi oleh program Four Courners, Televisi ABC Australia, pundi-pundi Korea Utara didapat dari aktivitas ilegal.
Keuntungan itu diduga langsung masuk kocek Kim Jong-un.
Aktivitas ilegal di seluruh dunia itu seperti peretasan rekening bank, penjualan senjata di pasar gelap, peredaran narkotika, pemalsuan uang, dan penjualan spesies langka.
Keuntungan dari aktivitas ilegal tersebut diduga mencapai ratusan juta dolar AS.
Menurut tim investigasi, entitas yang terkait dengan Korea Utara aktif di sebagian Asia, Afrika, Timur Tengah, bahkan Eropa.
Beberapa dana dari jaringan ini disalurkan melalui departemen pemerintah yang misterius, yang dikenal sebagai Office 39. Departemen ini beroperasi sebagai penyedia dana gelap bagi keluarga Kim Jong-un agar tetap bisa hidup bergelimangan harta.
Advertisement