Menteri Perhubungan Se-ASEAN Teken 4 Kerja Sama Soal Transportasi

Penandatanganan kerja sama itu dilaksanakan pada pertemuan ke-23 ASEAN Transport Ministers’ Meeting di Singapura.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 14 Okt 2017, 12:07 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2017, 12:07 WIB
Bendera ASEAN
Ilustrasi (Gunawan Kartapranata/Creative Commons)

Liputan6.com, Singapura - Para menteri perhubungan negara anggota ASEAN menandatangani sejumlah kesepakatan terkait sektor transportasi.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi saat memimpin langsung delegasi RI pada pertemuan ke-23 ASEAN Transport Ministers’ Meeting (23rd ATM) yang dihelat pada 12-13 Oktober 2017 di Singapura, Jumat 13 Oktober waktu setempat.

Pertemuan itu diselenggarakan setiap tahun, dengan agenda mendengarkan laporan-laporan dari working group transportasi di ASEAN.

"Para menteri perhubungan se-ASEAN tandatangani 4 buah kesepakatan yaitu liberalisasi bidang jasa transportasi udara, domestic code share di kawasan ASEAN, pengakuan sertifikasi kru pesawat, dan kesepakatan terkait fasilitasi angkutan lintas batas dengan menggunakan angkutan darat", jelas Menhub Budi dalam sebuah rilis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (14/10/2017).

Sebelumnya, telah dilaksanakan pertemuan Senior Transport Officials Meeting (STOM) yang membahas beberapa dokumen dan draf kesepakatan untuk disahkan pada 23rd ATM,

Beberapa hal yang diajukan untuk pengesahan adalah ASEAN Foreign Operator Safety Assessment Terms of Reference, ASEAN Air Traffic Management Master Plan, Disaster Prevention and Mitigation Guidelines for Ports in ASEAN, hubungan otorisasi aviasi ASEAN dengan China, dan inisiatif kerja sama dalam kerangka ASEAN – Jepang. 

Penawaran Proyek

Di sela-sela pertemuan tingkat Menteri, Menhub Budi mengatakan, telah melakukan beberapa pertemuan bilateral, di antaranya dengan Menteri Tranportasi Malaysia dan US ASEAN Business Coucil (USABC).

"Saya bertemu Menteri Tranportasi Malaysia dan mendiskusikan tentang percepatan pengoperasian Ro-Ro rute Dumai-Malaka, rencananya Ro-Ro ini akan dioperasikan pada 2019. Sudah ada operator kapal yang menyatakan ketertarikannya untuk melayani rute ini," ungkap dia.

Budi menambahkan, Menhub kedua negara juga membahas potensi peran serta BUMN Malaysia dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia, salah satunya dalam rencana proyek pembangunan kereta api dengan skema Public Private Partnership.

Sementara, Menteri Transportasi Malaysia menyatakan ketertarikannya untuk membeli produk kereta api buatan PT INKA milik Tanah Air.

Bertemu dengan US ASEAN Business Council (USABC), Menhub Budi menyampaikan keinginan swasta Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam membangun jaringan konektivitas guna meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Beberapa proyek juga saya tawarkan, seperti pengembangan infrastruktur transportasi kereta perkotaan, bandara Lombok dan Kuala Namu, serta pengembangan pusat kargo di Jakarta dan Medan," jelas Budi.

Menhub Budi pun menyambut baik keinginan swasta AS dan memastikan akan segera menindaklanjutinya pada level operasional, serta berharap akan ada kerja sama terkait pelaksanaan sejumlah proyek tersebut.

Pertemuan 23rd ATM diselenggarakan berurutan dengan Pertemuan ke-44 ASEAN Senior Transport Officials Meeting (44th STOM) yang telah diselenggarakan di Singapura sejak 9 Oktober 2017.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya