5 Pertanyaan Sains Rumit yang Terdengar Sederhana, Bisa Menjawab?

Ternyata, masih ada hal-hal di alam semesta ini yang belum benar-benar kita mengerti.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 11 Nov 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2017, 20:24 WIB
Ilustrasi orang kebingungan
Ternyata, masih ada hal-hal di alam semesta ini yang belum benar-benar kita mengerti. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kadang-kadang kita mengira para ilmuwan sudah semakin dekat memecahkan setiap misteri di dunia. Misalnya, beberapa misteri besar alam raya seperti lubang cacing, materi gelap, dan awal semesta.

Tapi beberapa hal sepele pun belum ditemukan jawabannya. Misalnya tentang menguap, baik pada manusia maupun hewan.

Sekarang orang mengira menguap mengurangi kadar karbon dioksida dan menambah kadar oksigen dalam darah. Padahal, lebih masuk akal kalau menguap dikaitkan dengan sesuatu dalam otak.

Tapi menguap tidak benar-benar menambah pasokan oksigen dalam otak. Mengapa kita tidak menguap ketika kita sangat perlu oksigen tambahan? Mengapa kita tidak menguap ketika sedang olah raga?

Ternyata, seperti diringkas dari listverse.com pada Sabtu (11/11/2017), masih ada hal-hal di alam semesta ini yang belum benar-benar kita mengerti. Berikut beberapa di antaranya:

 

 

 

 

 

1. Mengapa Alfabet Diurutkan Seperti yang Sekarang?

 	Mengapa kita mengurutkan alfabet seperti urutannya yang sekarang ini? (Sumber Flickr/Joybot)

Sudah sejak taman kanak-kanak kita mengajarkan urutan alfabet, padahal kita tidak pernah mengetahui urutan yang sebenarnya walaupun kita sudah menciptakan lagu-lagu ringan untuk membantu menghafal.

Walaupun tidak tahu mengapa diurutkan seperti yang sekarang, urutan demikian sudah ada lama sekali.

Ada dugaan urutan alfabet diciptakan antara Abad ke-19 hingga 15 SM, jauh lebih tua daripada Bahasa Inggris.

Alfabet mungking diciptakan oleh bangsa Kanaan yang tinggal di Mesir, kemudian menyebar dan berkembang.

Bahasa mereka diadaptasi menjadi alfabet bangsa Fenisia, yang kemudian menjadi alfabet Yunani, Latin, dan seterusnya hingga kehadiran bahasa Inggris.

Setiap kali muncul bahasa baru, bahasa itu bisa dibilang mempertahankan urutan alfabet yang sama. Ada yang menambah beberapa huruf, ada yang mengurangi, tapi secara umum tetap sama.

Jadi, sekitar 4000 tahun lalu ada seseorang yang membuat urutannya dan hingga sekarang kita tidak pernah tahu mengapa kita menciptakan urutan itu.

2. Mengapa Kita Tidur?

 Ilustrasi Foto Susah Tidur atau Sulit Tidur (iStockphoto)

Hampir semua hewan perlu tidur. Seseorang yang sering bergadang tentu pernah merasakan betapa kacau pikiran kita karena kekurangan tidur.

Kita jadi mudah marah dan terganggu, atau bahkan mulai berkhayal. Berdasarkan pengujian pada tikus-tikus laboratorium, kekurangan tidur bahkan bisa menyebabkan kemaian.

Nah, kita tidak benar-benar mengetahui mengapa bisa begitu. Menurut pengakuan ilmuwan syaraf Dr. Michael Halassa, "Agak memalukan juga, tapi sama sekali belum jelas mengapa kita memerlukan tidur."

Para ilmuwan mengetahui bahwa tidur ada hubungan dengan sesuatu di otak dan hal itu mungkin merupakan hal yang baik, tapi belum ada yang benar-benar mengerti "sesuatu" yang dimaksud.

Apakah tidur memulihkan energi otak? Apakah tidur membersihkan racun? Benarkah hal itu memperkuat sambungan-sambungan otak yang melemah?

Sejauh ini, ilmu pengetahuan hanya bisa menjawab "Mungkin saja" kepada tiap pertanyaan itu.

Aneh, bukan? Begitu banyak organisme yang perlu tidur dan kita mengetahui akibatnya kalau kekurangan tidur, tapi tidak ada orang yang 100 persen yakin tentang caranya tidur bisa membantu kita.

3. Berapa Jumlah Otot Manusia?

 Berapakah pastinya jumlah otot manusia? Ilustrasi dari Anatomical studies of the bones, 1833, Wellcome. (Sumber Wikimedia Commons)

Seorang manusia dewasa yang sehat memiliki 206 tulang, 78 orang, dan banyak sekali otot yang masih harus dihitung jumlahnya.

Begitulah, tidak ada seorangpun yang benar-benar yakin dengan jumlah otot yang kita miliki. Yang kita tahu, ada sekitar 700 otot kerangka, walaupun angka pastinya berkisar antara 640 hingga 850 otot.

Masalahnya di sini adalah karena ada beberapa otot dalam tubuh kita yang sangat kompleks sehingga otot-otot itu mungkin terdiri dari 2 otot berbeda.

Tak serorangpun yang sepakat tentang jumlah otot yang mereka lihat ketika dihadapkan dengan otot-otot yang komples itu, sehingga para pakar kedokteran pun memiliki jawaban yang berbeda-beda.

Seandainya mereka sepakat sekalipun, selalu ada saja orang yang tidak masuk dalam rentang jumlah tersebut. Ada orang-orang yang memiliki otot berlebih atau variasi-variasi tak terduga.

Jadi, sekarang ini kita hanya bisa menjawab bahwa kita punya banyak otot. Atau, seperti jawaban seorang penulis yang ingin menjawabnya secara ilmiah, "kira-kira ada 700…termasuk sekitar 400 otot yang tidak dipedulikan orang."

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

4. Berjalan Tak Lurus Saat Mata Tertutup

 Mengapa manusia tidak bisa berjalan lurus ketika matanya ditutup? Ilustrasi wanita dengan mata tertutup. (Sumber Pixabay)

Coba lakukan ini. Pergilah ke taman, pasang penutup mata, dan coba jalan menurut suatu garis lurus. Kemudian bukalah mata dan terjadilah keanehan.

Walaupun kita sangat hati-hati, kebanyakan orang yang akan berjalan berputar ketika mereka tidak memiliki sasaran jelas untuk dijalani. Tidak tahu mengapa terjadi demikian.

Para ilmuwan telah melakukan beberapa eksperimen tentang ini, secara visual mengamati caranya orang berjalan, dan bahkan memetakan pergerakan dengan menggunakan GPS.

Mereka telah mempelajari beberapa hal. Kita mengetahui bahwa ketika langit menjadi lebih gelap, semakin banyak orang yang berjalan secara berputar dalam lingkaran. Tapi kita masih belum mengetahui mengapa hal itu terjadi.

Ada beberapa teori. Sejumlah ilmuwan menduga bahwa hal itu terkait dengan dominansi otak (brain dominancy) dan beberapa yang lain menduga hal itu disebabkan oleh perbedaan panjang kaki-kaki kita.

Tapi, sejauh ini eksperimen-eksperimen hanya bisa membuktikan bahwa setiap teori yang kita ajukan salah sekali.

5. Keberadaan Orang Kidal

 Mengapa ada orang yang kidal? Ilustrasi orang kidal. (Sumber Wikimedia Commons)

Kira-kira 10 persen penduduk dunia adalah kidal. Kita bisa saja mencoba memaksa mereka melakukan banyak hal dengan tangan kanan, tapi mereka akan tetap cenderung menggunakan tangan kiri.

Kita mengetahui hal itu, tapi kita tidak mengerti mengapa demikian. Yang lebih aneh lagi adalah mengapa kita dilahirkan dengan kecenderungan penggunaan salah satu tangan.

Para ilmuwan tidak mengerti mengapa manusia bukanlah spesies lengkap berisi orang-orang ambidextrous, yaitu orang yang secara seimbang menggunakan tangan kiri dan kanan.

Padahal, kebanyakan hewan sepertinya bersifat ambidextrous. Jadi, ada apa dengan manusia?

Teori pertama menyatakan bahwa hal itu terkait dengan kemampuan berbahasa.

Bagi otak, keterampilan bahasa dan gerakan (motor) adalah kegiatan yang paling memerlukan energi dan para ilmuwan syaraf mengamati bahwa otak menangani dua hal itu dalam wilayah yang sama pada otak.

Kebanyakan orang mengurusi bahasa pada belahan kiri otak, sehingga ketrampilan gerakan disertakan ketika kita mulai berbicara.

Masalahnya, teori ini tidak benar-benar menjelaskan tentang orang kidal. Kebanyakan orang kidal memproses bahasa di belahan kiri otak sebagaimana keadaannya pada orang yang tidak kidal. Kalau begitu, mengapa orang menjadi kidal?

Sebuah penelitian baru menduga bahwa gorila dan simpanse pun biasanya menggunakan tangan kanan.

Yang kita tahu dengan yakin adalah bahwa, di suatu titik evolusi, kita mulai memperlakukan satu tangan sebagai lebih berguna daripada yang satu lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya